Peluang Magang di Hungaria untuk Ribuan Mahasiswa Vokasi, Cek Infonya di Sini
Jakarta, Markija Berdaya membuka peluang magang di sejumlah industri di Hungaria untuk ribuan mahasiswa vokasi di Indonesia. Hungaria menjadi salah satu negara di Eropa dengan pertumbuhan industri yang cukup tinggi.
Sejumlah perusahaan kelas dunia banyak membuka industri di negara tersebut. Akan tetapi tingginya pertumbuhan industri tersebut tidak dibarengi dengan ketersediaan jumlah angkatan kerja di negara tersebut. Negara-negara di Eropa, khususnya Hungaria mengalami krisis sumber daya manusia dengan usia produktif yang terus menurun akibat tingginya populasi usia lanjut di negara tersebut.
Oleh karena itu, Hungaria membuka peluang sebesar-besarnya kepada mahasiswa vokasi dari sejumlah negara, termasuk Indonesia untuk magang kerja di salah satu negara di kawasan Eropa Timur tersebut.
“Tahun ini kami menargetkan 2.000-3.000 mahasiswa vokasi bisa mengikuti program magang kerja bersama Markija ini di Hungaria," kata Direktur Markija Berdaya, Heru Dewanto, usai acara kunjungan PT Markija Berdaya Bersama dan perwakilan industri Hungaria bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi di Jakarta, dilansir dari laman Ditjen Vokasi, Rabu, 8 Februari 2023.
Menurut Heru, program magang kerja yang ditawarkan oleh industri di Hungaria melalui Markija Berdaya tersebut karena pertumbuhan industri di Hungaria yang begitu pesat. Akan tetapi, mereka memiliki krisis pekerja.
Di sisi lain, Indonesia dengan bonus demografi yang tinggi memiliki angkatan kerja mencapai 70 persen, tetapi jumlah industrinya justru terbatas. “Di Indonesia kita juga punya pendidikan vokasi yang sedang digalakkan oleh pemerintah sehingga dengan program magang kerja ini, kami berharap kerja sama ini bisa untuk meningkatkan harkat dan martabat pendidikan vokasi di Indonesia,” kata Heru.
Masih menurut Heru, program magang kerja di Markija ini ditujukan untuk mahasiswa vokasi semester akhir, yakni mulai dari program studi D-3 hingga D-4. Lama program akan dilakukan selama dua tahun yang akan dikonversi ke dalam 20 SKS untuk setiap semesternya.
Heru menambahkan, sejak 2021 lalu Markija sendiri sudah memberangkatkan sekitar 1.200 mahasiswa. Mereka ditempatkan di sejumlah industri terkemuka di Hungaria.
Markija juga sudah bekerja sama dengan sekitar 20 politeknik maupun universitas yang memiliki program vokasional dari seluruh Indonesia. “Para mahasiswa ini benar-benar magang kerja. Mereka terjun langsung ke proses bisnis yang berlangsung di perusahaan tersebut sehingga softskills dan hardskills mereka benar-benar terasah dan sudah pasti wawasan mereka juga terbuka,” kata Heru.
Sementara itu, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV), Beny Bandanadjaja, mengatakan, sejak awal tujuan pendidikan vokasi adalah untuk mempersiapkan peserta didik yang siap untuk terjun ke industri. Melalui program magang langsung di industri, para mahasiswa akan mendapatkan berbagai pengalaman dan ilmu untuk meng-upgrade kompetensi mereka.
Menurut Beny, pemagangan mahasiswa juga terus diperkuat melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang akan membuat mahasiswa siap memasuki dunia kerja atau industri. “Apa yang dilakukan oleh Markija ini pada dasarnya adalah mendukung apa yang menjadi kebijakan prioritas kami, yakni Merdeka Belajar,” kata Beny.
Menurut Beny, program magang yang diakui sebagai bagian satuan kredit semester mahasiswa ini dapat menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengumpulkan portofolio karya yang berguna untuk kebutuhan kerja di masa depan.
Sementara itu, Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Lilla Karsay, mengatakan bahwa negaranya sangat terbuka untuk mahasiswa magang. Kerja sama tersebut tidak hanya akan menguntungkan pihak Hungaria, tetapi juga bagi Indonesia karena para mahasiswa yang ikut akan bisa belajar banyak hal di Hungaria. (CEU)
Sumber: medcom.id