Pendaftaran Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dibuka Pekan Depan

 Ilustrasi mahasiswa. (robarmstrong2/Pixabay)

CNN Indonesia | Senin, 12/04/2021 15:34 WIB

Jakarta, CNN Indonesia – 

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam menyebut pendaftaran program pertukaran mahasiswa merdeka dibuka pekan depan. Pendaftaran tersebut, kata dia, berlaku untuk Perguruan Tinggi dan dosen.

Diketahui program tersebut akan berlangsung untuk satu semester dan bisa diikuti mahasiswa, baik dari perguruan tinggi negeri, maupun swasta.

"Pendaftaran perguruan tinggi dan dosen yang mau menyelenggarakan pertukaran mahasiswa merdeka kita buka pekan depan yaitu 19-28 April 2021," ucap Nizam dalam peluncuran Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Senin (12/4)

Perguruan tinggi atau dosen, kata Nizam dapat mendaftar melalui tautan https://bit.ly/PertukaranMahasiswaMerdeka. Setiap kampus bisa mendaftarkan paling sedikit 20 dosen sebagai dosen pembimbing modul nusantara.

Kemudian, pada Mei sampai Juni, dosen yang mendaftar akan mendapatkan bimbingan teknis.

Sementara itu, pendaftaran untuk mahasiswa yang ingin mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka dibuka pada Juli 2021. Setelah mendaftar, mahasiswa diperbolehkan memilih satu sampai tiga perguruan tinggi tujuan.

"Kita akan lakukan seleksi dan penempatan siapa ke mana. Adik-adik bisa membuat pilihan," jelasnya.

Nizam memberi catatan, pemilihan perguruan tinggi berlaku untuk lintas pulau, bukan kota maupun provinsi. Sebab, diharapkan nantinya akan terjadi pertukaran budaya dan pengetahuan yang beragam.

Selain itu, kuota dalam program tersebut dibatasi sampai 20.000 mahasiswa. Sehingga Nizam menyebut mahasiswa harus secepat mungkin mendaftar.

"Tentu ini kompetitif, yang mendaftar 100 ribu, tersedianya 20 ribu, yang 80 ribu terpaksa gugur. Jadi segera saja, begitu pengumuman di bulan Mei segera mendaftarkan diri," ucapnya.

Nizam mengatakan setelah mendapatkan perguruan tinggi, mahasiswa bisa melaksanakan kuliah pada semester depan atau antara Agustus sampai September. Setelah itu, nilai selama satu semester akan diinput oleh perguruan tinggi penerima dan akan mengirim ke perguruan tinggi asal (konversi data).

Semakin dekat dengan pelaksanaan program tersebut, Nizam berharap program ini bisa berjalan dengan baik meskipun dilaksanakan selama pandemi.

"Mudah-mudahan kita semua sudah mempunyai kekebalan herd immunity sehingga kita bisa melaksanakan program ini," ujarnya.

(yla/kid)

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/