Mendikbud Nadiem Dorong Transformasi Pendidikan di Papua Barat

Nadiem Makarim di Papua Barat. ©Liputan6.com/Yopi

Kamis, 11 Februari 2021 13:39

Reporter : Merdeka

Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sorong dan Kota Sorong, Papua Barat pada Rabu (10/2). Kunjungan kerja itu dalam rangka mendorong transformasi pendidikan di provinsi yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini itu.

Nadiem mendorong program-program kerja prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2021. Di antaranya digitalisasi sekolah, revitalisasi pendidikan vokasi, penguatan guru dan tenaga kependidikan, pembiayaan pendidikan, dan pemajuan kebudayaan.

Pada hari kunjungan pertamanya, Nadiem memastikan pemanfaatan bantuan alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari Kemendikbud sampai dan dimanfaatkan oleh para guru dan siswa SMPN 14 Kabupaten Sorong.

"Saya senang mendengar bahwa peralatan TIK yang disalurkan bermanfaat bagi para guru dan siswa. Saya senang diminta lebih banyak lagi. Itu artinya digunakan," ujar Nadiem dalam keterangan tulis, Kamis (11/2).

Mantan Bos Gojek Indonesia itu menyadari bantuan TIK ini masih belum sesuai dengan jumlah murid yang ada mengingat sekolah yang lain juga membutuhkan. Mendikbud memastikan, ke depan akan terus mengakselerasi bantuan TIK ini lebih banyak lagi.

"Teman-teman harus menyadari itu bukan alat yang murah dan banyak sekali sekolah lain yang juga membutuhkan. Tetapi di tahun-tahun ke depan kita akan terus mengakselerasi bantuan TIK ini," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Nadiem juga berdiskusi dengan sejumlah sivitas di sekolah. Ia melihat sendiri bantuan perlengkapan TIK di sekolah dimanfaatkan betul oleh para siswa.

"Tadi saya tanya ada yang memanfaatkan laptop untuk menulis laporan. Saya senang sekali karena salah satu fungsi kenapa laptop itu disediakan adalah untuk mengasah kemampuan anak-anak dalam belajar menulis," sebutnya.

"Belajar menulis itu adalah fondasi dari kompetensi literasi. Dari situ, anak-anak dapat berargumentasi melalui tulisan," lanjut Nadiem.

Nadiem menegaskan daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) akan menjadi salah satu area prioritas untuk digitalisasi sekolah. "Mereka yang benar-benar butuh pemerataan tersebut, butuh akses internet yang berimbang sama seperti di kota. Pemerataan ini terus diupayakan pemerintah," tegasnya.

Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com [eko]

Sumber : https://www.merdeka.com/