Kemendikbud Luncurkan Program Kampus Mengajar sebagai Upaya Penguatan Pembelajaran di SD
Istimewa
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim saat meluncurkan program Kampus Mengajar 2021 secara virtual, Selasa (9/2/2021).
Rabu, 10 Februari 2021 00:40
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, meluncurkan program baru yaitu Kampus Mengajar secara daring di Jakarta, Selasa (9/2/2021). Program Kampus Mengajar adalah kegiatan mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka.
Nadiem menjelaskan tujuan diadakannya Kampus Mengajar adalah pertama, untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi.
Kedua, membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T. Penyelenggaraan program ini sendiri adalah atas dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Tantangan yang kita hadapi sangatlah besar, khususnya bagi adik-adik kita yang duduk di bangku Sekolah Dasar. Melalui Kampus Mengajar 2021, saya ingin menantang adik-adik mahasiswa mau membantu mengubah tantangan tersebut menjadi harapan," kata Nadiem, dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Nadiem juga mengajak mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi, dan berkreasi selama dua belas minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar, terutama yang berada di daerah 3T, sekaligus mengasah kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial.
Ia juga menekankan agar perguruan tinggi dan dosen mendukung mahasiswanya untuk mengikuti program Kampus Merdeka dan mempermudah konversi SKS, karena Kampus Merdeka adalah hak mahasiswa untuk belajar di luar kampus atau prodinya.
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rionald Silaban, menyambut baik program yang digagas oleh Kemendikbud dalam kerangka program Kampus Merdeka ini.
"Besar harapan kami, para mahasiswa penerima beasiswa akan dapat memberikan kontribusi atas permasalahan nyata yang dihadapi dunia pendidikan akibat dari dampak pandemi Covid-19," ujar Rionald.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam memaparkan, program Kampus Mengajar, selain manfaat bagi mahasiswa, juga akan mendapatkan bantuan potongan UKT, bantuan biaya hidup, dan konversi SKS sampai dengan 12 SKS.
Dalam kaitannya dengan pandemi Covid-19, Nizam menekankan, Kampus Mengajar akan mencari mahasiswa-mahasiswa yang berdomisili dekat dengan SD sasaran. Sehingga program ini tidak akan menyebabkan terjadinya mobilisasi mahasiswa. Di samping itu, mahasiswa juga berperan sebagai duta edukasi perubahan perilaku khususnya dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Adapun keuntungan terbesar yang diperoleh bagi perguruan tinggi dari program ini adalah mendukung perguruan tinggi untuk mencapai indikator kinerja utama (IKU), yaitu banyaknya jumlah mahasiswa yang mendapatkan pengalaman di luar kampus.
"Selain itu, perguruan tinggi swasta (PTS) tidak perlu khawatir akan kehilangan pemasukan, karena PTS akan tetap dapat memberlakukan uang kuliah semesternya. Untuk para dosen yang mendaftar dan terpilih sebagai dosen pembimbing, akan mendapat insentif dan sertifikat pembimbing kegiatan," paparnya. (*)
Penulis: m zaenal arifin
Editor: sujarwo
Sumber : https://jateng.tribunnews.com/