Wujudkan SDM Unggul, Kemendikbud dan BRIN Temui Perwakilan Universitas dari Inggris

Ilustrasi Salaman (Discovermagazine)

Minggu 03 November 2019 17:51 WIB

Rizqa Leony Putri , Jurnalis

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan rencananya untuk mewujudkan 'SDM Unggul' dengan berfokus pada sumber daya manusia dan pendidikan menuju Indonesia makmur. Terkait hal tersebut, 10 wakil rektor dan para pemimpin senior universitas-universitas Inggris pun melakukan kunjungan ke Indonesia.

Kunjungan perwakilan tingkat tinggi universitas-universitas Inggris ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman sektor pendidikan tinggi Inggris tentang perubahan kebijakan dan peraturan di Indonesia. Kemudian juga mengenai prioritas pembangunan ekonomi nasional.

Para perwakilan ini dijadwalkan bertemu dengan perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Agenda tersebut membahas kebijakan dan prioritas pemerintah Indonesia mengenai pendidikan tinggi.

Tak hanya itu, akan diidentifikasi pula bidang-bidang yang menjadi minat dan prioritas bersama untuk kolaborasi sistem antar institusi. Selain itu, mereka juga akan bertemu dengan universitas-universitas swasta untuk berdiskusi mengenai kolaborasi dalam penelitian dan pendidikan tinggi.

Selain itu juga untuk memperkuat dan memperluas hubungan antara universitas-universitas Inggris dan Indonesia, pejabat pemerintah, pembuat kebijakan, industri, serta para influencer. Kedua hal ini berarti bahwa kerja sama pendidikan tinggi antara Inggris dan Indonesia dapat ditingkatkan.

Delegasi Inggris akan dipimpin oleh Profesor Andrew Wathey, Wakil Rektor dari Northumbria University, yang berkunjung bersama dengan perwakilan senior lainnya dari beberapa universitas terkemuka di Inggris. Adapun diantarany, yaitu Universitas Edinburgh, Glasgow, Warwick, Exeter, Gloucestershire, Hertfordshire, Coventry, Solent dan Manchester Metropolitan.

 “Saya senang bisa mengunjungi Indonesia bersama rekan-rekan saya, para pimpinan universitas-universitas. Dengan bekerja bersama, universitas-universitas Inggris dan Indonesia dapat mendukung siswa untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan demi kesuksesan," jelas Wakil Rektor Profesor Andrew Wathey.

Dengan perubahan kebijakan baru-baru ini, siswa Indonesia yang belajar di Inggris mulai tahun ajaran 2020-2021 dapat tinggal selama dua tahun di Inggris setelah mereka menyelesaikan studi mereka, baik untuk bekerja ataupun mencari pekerjaan.

Hal ini berarti bahwa orang Indonesia dapat mengambil langkah pertama dalam karier mereka di Inggris, lalu kembali ke Indonesia dengan pengetahuan, praktik, keterampilan, dan jaringan yang luas. Tentunya dapat menjadikan mereka semakin mudah untuk mendapat pekerjaan dan memberikan manfaat bagi Indonesia.

(rzy)

Sumber : https://news.okezone.com