Sukses di Era Industri 4.0, Apakah IPK Masih Jadi Acuan?

Ilustrasi (Foto: Shutterstock

Jum'at 12 April 2019 10:07 WIB

Okky Wanda lestari, Jurnalis

JAKARTA - Era revolusi industri 4.0 sudah terjadi. Mau tidak mau semua pihak harus beradaptasi dengan perubahan zaman seiring dengan perkembangan teknologi. Lalu apa yang harus dipersiapkan para milenials dalam menghadapi era baru ini?

Dewan Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Edwin Hidayat A., SE., M.PM., menyatakan bahwa banyak perubahan terjadi sejak Revolusi Industri 3.0 menjadi Revolusi Industri 4.0.

 “Padahal, jarak keduanya kurang dari 20 tahun saja,” ujarnya.

Menurut Edwin, syarat utama yang dibutuhkan pekerja dalam era ini adalah kesadaran akan teknologi. “Mungkin kalau zaman saya kuliah di FEB dulu teknologi tidak terlalu penting. Namun, sekarang initinya jangan gaptek,” ujarnya, talkshow dengan tema “Overcome The Industrial Revolution 4.0”, dalam acara UGM Integrated Career Days (ICD) 2019, seperti dikutip dari situs UGM, Jumat (11/4/2019).

Edwin kemudian mengingatkan agar para mahasiswa yang akan bekerja nantinya untuk membangun ekosistemnya. Ekosistem yang dimaksud adalah mencari suasana kerja yang sesuai dengan spesifikasinya, yakni minat dan bakat.

Selain itu, mereka juga harus memiliki visi yang jelas agar bisa membuktikan kemampuannya. “Persaingan kerja sekarang benar-benar tinggi, jadi kualitas diri harus ditonjolkan,” pesannya.

Apakah IPK Masih Dilirik?

Hal berbeda disampaikan oleh Adityo Hidayat St. Majo Kayo, CISA., Direktur PT Gamatechno. Dia menuturkan bahwa era Revolusi Industri 4.0 juga menawarkan kepada pekerja kesempatan yang lebih luas juga. Hal itu karena era ini banyak mematikan sekaligus melahirkan pekerjaan.

Adityo menjelaskan, hal itu karena perkembangan teknologi memberi kemudahan sekaligus menghapuskan fungsi suatu barang yang dahulu vital, semisal surat dan koran cetak. Di lain sisi, ia memaparkan bahwa dengan perkembangan itu juga memunculkan teknologi-teknologi baru yang membutuhkan orang untuk mengoperasikannya.

“Jadi yang hilang akan terganti pula,” ucapnya.

Selain itu, era Revolusi Industri 4.0 ini, menurut Adityo, dinamika industri juga mengalami perubahan yang cukup cepat. Dia menceritakan bahwa sekarang banyak muncul perusahaan baru yang langsung melesat. Namun, di sisi lain, banyak juga perusahaan-perusahaan yang dulu besar sekarang telah bangkrut. Dari hal itu, Adityo menyimpulkan bahwa kesempatan untuk membuka usaha sekarang terbuka bagi siapa saja.

“Siapa saja yang bisa melihat peluang dan memanfaatkannya maka bisa saja berkompetisi,” ungkapnya.

Hal yang ditekankan oleh Adityo adalah bahwa pekerjaan sekarang tidak melulu melihat jurusan dan nilai indeks prestasi atau IPK dari pelamarnya.

“Minat dan skill dari pelamar lebih diutamakan. Jadi karier akan terbuka bagi siapapun,” pungkasnya.

(rhs)

Sumber : https://news.okezone.com