Tingkatkan Pendidikan Digital, Menkominfo Akan Adopsi Silabus Perusahaan Teknologi Global

Menkominfo Rudiantara (Foto: Okezone)

Selasa 12 Maret 2019 18:39 WIB

Anggun Tifani, Jurnalis

TANGERANG - Untuk meningkatkan pendidikan digital di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Rudiantara mengatakan, pihaknya akan mengadopsi beberapa silabus dari perusahaan global teknologi di luar negeri.

Wacana tersebut tersirat usai dirinya, melihat secara langsung kualitas lulusan akademi perusahaan global technology, pada prosesi kelulusan 200 Graduate Apple Developer Academy, di LOT9, Green Office Park, BSD, Tangerang Selasa (12/3/2019).

"Kalau kita buat silabus sendiri lama, kalau global tech company mereka bagus pasti silabus, kurikulumnya juga bagus ya udah kita pinjam saja, studi tiru saja jangan dibanding lagi," kata Rudiantara seusai acara.

Namun begitu, Rudiantara mengatakan, silabus tersebut nantinya tidak akan diterapkan secara mentah-mentah. Nantinya, silabus tersebut dimodifikasi dan dipilah sesuai kebutuhan di Indonesia.

"Silabusnya akan kita bawa ke Indonesia, dan kita pilih mana yang cocok di Indonesia kita terapkan di Indonesia, kan pilot project sudah dilakukan," ucapnya.

Sementara untuk pembiayaan adopsi silabus tersebut, Rudiantara menekankan bahwa tak ada biaya yang dikeluarkan untuk melakukan hal itu. Pasalnya, silabus yang ingin diadopsinya itu merupakan, kontribusi dari para perusahaan teknologi global.

"Gratis, itu kontribusi dari perusahaan teknologi tersebut karena mereka juga kesulitan cari sumber daya manusia, cari digital talent level teknisi saja sulit, sudah ada Google, Microsoft, Seisco," terangnya.

Tak hanya itu, keseriusan mengenai wacana ini juga nampak pada persiapan dana yang sudah diadakan oleh Kemenkominfo. Pihaknya telah menyiapkan dana sekitar Rp140 Milyar untuk menyewa dosen dan kelas pembelajaran.

Diharapkan nantinya, setelah lulus para peserta didik akan diberikan sertifikasi dan bekerjasama dengan sebuah platform yang digunakan untuk mencari talenta digital.

"Kita lihat kandungan lokal harus fleksibel gak bisa cuma buat pabrik di sini, bagaimana kita bisa berkompetisi dengan Tiongkok kan mereka bangun pabrik di sana. Jadi bisa dalam bentuk hardware, software bisa juga komitmen inves. Kita yang penting memberikan nilai tambah ke masyarakat Indonesia," pungkasnya.

(rhs)

Sumber : https://news.okezone.com