Kuota Turun, SNMPTN Makin Ketat
Foto: Okezone
Rabu 06 Februari 2019 10:34 WIB
Koran SINDO, Jurnalis
JAKARTA – Sebanyak 613.860 siswa dinyatakan layak mendaftar ke PTN melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Persaingan dinilai akan semakin ketat sebab peminatnya naik sedangkan kuotanya diturunkan.
Jumlah siswa yang dinyatakan layak mendaftar ke kampus negeri melalui jalur prestasi unggul tahun ini sebanyak 613.860 orang. Mereka adalah siswa yang dinyatakan memenuhi syarat dari 14.744 sekolah.
“Bagi siswa yang eligibel harus segera mendaftar hingga 14 Februari. Jangan sampai telat mendaftar,” kata Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi kemarin.
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini menerangkan, proses seleksi untuk mencari siswa yang eligibel itu awalnya dilakukan untuk setiap sekolah perjurusan yang didaftarkan di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Untuk pemeringkatan, lanjut dia, didasari pada isian data nilai oleh sekolah yang sudah diverifikasi oleh siswa untuk mata pelajaran yang tercantum pada laman snmptn.ac.id.
Ravik menjelaskan, pemeringkatan untuk jurusan IPA yaitu didasarkan pada nilai mata pelajaran atau mapel Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, dan Biologi. Untuk IPS pada mapel Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi.
Selanjutnya, mapel yang dinilai di jurusan bahasa Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sastra Indonesia, Antropologi, dan salah satu Bahasa Asing. Sedangkan untuk siswa SMK yang akan dinilai dari Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Kompetensi Keahlian (Teori Kejuruan dan Praktik Kejuruan). “Eligibilitas ditentukan dengan melihat ketentuan kuota berdasarkan akreditasi sekolah seperti yang tercantum di laman,” jelasnya.
Ravik berharap siswa menggunakan masa pendaftaran dengan sebaik-baiknya sehingga terhindar dari risiko telat. Selain itu, dia mengimbau kepada semua siswa untuk membaca lagi syarat dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku pada PTN pilihan.
“Jangan lupa untuk menggunakan nomor induk siswa nasional dan kata kunci untuk login ke laman. Selain itu, juga sertakan portofolio yang bersifat wajib pada program studi (prodi) seni dan olahraga dan dokumen bukti keterampilan yang disahkan kepala sekolah,” pintanya.
Sementara itu, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) Ismunandar mengatakan persaingan untuk memperebutkan kursi SNMPTN tahun ini akan semakin tinggi. Hal itu lantaran jumlah siswa dan sekolah pada waktu pengisian PDSS mengalami kenaikan 40%. Akan tetapi, kuota SNMPTN tahun ini justru turun dari 30% menjadi 20%.
“Nah, sekarang ini pasti persaingannya akan lebih tinggi karena jumlah peserta naik 40%, sementara kuotanya turun. Diharapkan, kita akan dapat mahasiswa yang jauh lebih baik,” katanya.
Jika kuota SNMPTN turun dari 30% menjadi 20%, kuota Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) justru naik dari 30% menjadi minimal 40% dan jalur mandiri maksimum 30% dari daya tampung tiap prodi di PTN.
Guru besar termuda ITB ini juga berharap para peserta seleksi tidak memanfaatkan waktu menjelang berakhirnya pendaftaran sehingga tidak ada masalah teknis seperti halnya saat proses PDSS kemarin. Siswa harus mewaspadai jika tidak ada masa perpanjangan pendaftaran. Sebab jika terlambat, nanti yang akan merugi siswa itu sendiri sehingga tidak bisa mendaftar di kampus favorit nya.
Mantan Atdikbud RI di Washington DC ini juga menyarankan agar calon mahasiswa tidak memilih prodi di PTN atau jurusan yang berbeda dengan jurusannya di sekolah. Misalnya saja siswa jurusan IPA di sekolah sebaiknya memilih prodi bidang IPA di kampus yang sama. Selain itu juga pilihan kampusnya maksimal hanya dua yang di perbolehkan.
“Jangan lupa portofolio sebab ini penting karena menjadi dasar seleksi untuk seni dan olahraga,” katanya.
Direncanakan pengumuman hasil seleksi pendaftaran akan disampaikan pada 23 Maret mendatang. Panitia memberikan kemudahan bagi sekolah atau pendaftar yang mengalami kesulitan untuk mengakses internet untuk dapat melalukan pengisian PDSS dan pendaftaran SNMPTN di Plasa Telkom di seluruh Indonesia. (Neneng Zubaidah)
(rhs)
Sumber : https://news.okezone.com