Presiden Jokowi Minta Penyaluran Beasiswa LPDP Direview Kembali

Presiden Jokowi (Foto: Okezone)

Kamis 22 November 2018 11:01 WIB

Koran SINDO, Jurnalis  

BOGOR - Pemerintah dipastikan akan mengevaluasi penyaluran beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pembangunan (LPDP). Nantinya pemberian beasiswa akan searah dengan program-program prioritas.

Kebijakan untuk mengevaluasi beasiswa LPDP ini di minta langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas terkait dengan pembangunan sumber daya manusia.

 “Presiden meminta agar program LPDP untuk direview kembali. Terutama di kaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan mendesak yang sekarang merupakan program prioritas,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Menkeu mengatakan, dengan evaluasi ini berarti akan ada perubahan kebijakan LPDP ke depan, salah satunya dari sisi proses afirmasinya.

“Kami akan mereview program LPDP ini, termasuk kebutuhan untuk mengundang para trainer. Juga untuk mengirim berbagai macam kebutuhan yang sifatnya lebih spesific skill . Apakah itu dari sisi engineer maupun dari sisi kemampuan keahlian teknis,” ujarnya.

Sri Mulyani juga menambahkan bahwa kebijakan afirmasi yang sudah diluncurkan sebelumnya akan tetap menjadi prioritas. Misalnya saja pro gram LPDP untuk pesan tren. “Juga kebutuhan-kebutuhan khusus di bidang manajemen pendidikan dan guru. Itu juga akan diprioritaskan,” ungkapnya.

Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti (SDID) Kemenristek Dikti Ali Ghufron Mukti menyambut baik evaluasi Presiden yang meminta kuota beasiswa LPDP ini untuk kebutuhan prioritas. Hal ini diperlukan agar beasiswa ne gara ini bisa menghasilkan sumber daya manusia untuk mengisi program-program pemerintah yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

“Iya, bagus sekali kalau begitu,” katanya.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia (FRI) Asep Saefuddin mengaku setuju dengan permintaan Presiden yang mau beasiswa yang berasal dari dana abadi pendidikan itu ditinjau ulang pemanfaatannya. Bea siswa itu harus diprioritaskan bagi kebutuhan dunia industri untuk kebutuhan 2-5 tahun ke depan.

“Para penerima beasiswa harus mendapat bidang studi yang akan dipelajari, termasuk peningkatan skill apa yang di perlukan. Dengan begitu, seusai mereka tugas belajar langsung bisa mengisi pos sesuai dengan bidang yang dipelajari,” kata nya.

Rektor Universitas Al Azhar Indonesia ini melanjutkan, saat ini LPDP hanya berhasil sampai menyekolahkan. Ada - pun program setelah sekolahnya relatif masih kosong sehingga penerima beasiswa umumnya tidak tahu apa yang harus dikerjakan sesuai dengan keahlian yang diperoleh. “Artinya, perlu pembenahan total sistem beasiswa dan kaitannya dengan industri. Itu yang lemah,” ujarnya.

(rhs)

Sumber : https://news.okezone.com