Kemrisetdikti Dukung Start Up Berbasis Teknologi lewat Inovator Inovasi Indonesia Expo
Ilustrasi: Shutterstock
Sabtu 20 Oktober 2018 16:56 WIB
Vanni Firdaus Yuliandi, Jurnalis
JAKARTA – Untuk meningkatkan pertumbuhan startup di Indonesia sesuai dengan Nawacita Pemerintah saat ini, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengembangkan program pengembangan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi. Program yang terkonsentrasi pada penumbuhan startup berbasis teknologi sudah dilaksanakan sejak tahun 2015.
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe mengatakan sampai tahun 2018 ini, pendanaan dan pembinaan telah diberikan kepada 923 startup dan calon startup. Startup dan calon startup tersebut berasal dari mahasiswa, masyarakat umum, dan juga peneliti atau dosen.
“Keberagaman produk dari startup tersebut meliputi bidang Pangan, Kesehatan dan Obat, Transportasi, Energi, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), Pertahanan Keamanan, Material Maju dan Bahan Baku,”ujarnya dalam keterangan terulis yang diterima Okezone, Sabtu (20/10/2018).
Menurut Jumain berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan bersama timnya selama 4 tahun program ini berjalan hampir sekitar 33% startup yang mendapatkan pendanaan dari Kemenristekdikti fokus pada bidang Pangan dan 23% bidang TIK.
“Sebanyak 923 startup tersebut harus terus mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari pemerintah, untuk itu salah satu langkah yang dilakukan oleh tim Ditjen Penguatan Inovasi dengan menyelenggarakan kegiatan Inovasi Inovator Indonesia Expo (I3E),”ucapnya
Pameran kegiatan Inovasi Inovator Indonesia Expo (I3E),tambah Jumain, nantinya selalu dilaksanakan di pusat perbelanjaan dengan tujuan mendekatkan inovasi ke masyarakat.
“Dengan demikian masyarakat akan mengetahui kemampuan bangsa, khususnya generasi muda dalam ikut serta mendorong daya saing ekonomi dengan menjadi wirausaha muda yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi,” tambah Jumain.
Lebih lanjut, Jumain menjelaskan ada beberapa alasan mengapa pemerintah harus menjadi katalisator dalam menyokong keberadaan perusahaan pemula, sebagai pelaku bisnis baru yang paling dinantikan. Karena saat ini lebih dari 95% pelaku bisnis di Indonesia adalah usaha rintisan atau IKM. Usaha rintisan di Indonesia telah menyumbang pertumbuhan ekonomi hingga 2% per tahun.
“Pertumbuhan usaha rintisan Indonesia masih sangat kecil yaitu hanya 2% dari populasi penduduk Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, seperti Singapura tercatat sebanyak 7% dari jumlah penduduk, Malaysia 5%, Thailand 4,5%, dan Vietnam 3,3%,”jelas Jumain
“Pemerintah sangat fokus dalam mendukung perkembangan startup di tanah air, hal ini terlihat dengan banyaknya Kementerian yang sangat konsen dengan kebijakan dalam penumbuhan perusahaan pemula (startup),”lanjutnya
Jumain mengatakan untuk tahun 2018 kegiatan I3E akan diselenggarakan selama 4 (empat) hari dimulai dari tanggal 25 hingga 28 Oktober 2018 di Jogja City Mall, Kota Yogyakarta, dan mengusung tema Startup: Optimisme untuk Bangsa.
“Tema ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa produk-produk inovasi dari para startup memberikan rasa optimisme yang tinggi, sebagai bangsa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang mampu menghasilkan produk yang inovatif dan tidak kalah dengan produk dari mancanegara,”katanya
I3E ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk inovasi teknologi hasil karya anak bangsa kepada masyarakat luas. Kemenristekdikti ingin hasil inovasi dari para inovator benar-benar terasa manfaatnya bagi masyarakat, menumbuhkan sektor industri khususnya menjawab tantangan dan peluang di era Revolusi Industri 4.0.
“Saya harap perhelatan I3E diharapkan mampu mempertemukan kalangan akademisi sebagai inventor, investor, dan industri, untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam menciptakan produk inovasi teknologi di banyak bidang,”ucapnya
Pada Pameran I3E tahun ini akan diikuti 261 startup inovasi teknologi, yang mendapatkan pendanaan Kemenristekdikti dan juga melibatkan para Industri Mikro, Kecil dan Menegah (IMKM), binaan Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Taman Pintar Yogyakarta, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP. IPTEK) dan komunitas startup di Yogyakarta.
Kegiatan I3E penuh dengan semangat optimisme dengan berbagai event, seperti seminar/talkshow bisnis dan inovasi yang mengundang pembicara-pembicara berskala nasional; business pitching; demo iptek dari Pusat Peragaan IPTEK dan Taman Pintar Yogyakarta; Kompetisi Inovasi Pelajar, Mahasiswa dan Umum; Klinik Konsultasi Produk Inovasi tentang Kekayaan Intelektual, Perijinan Ijin Edar Pertanian, Alat Kesehatan, Ijin Edar Obat dan Makanan, serta Halal MUI; serta acara hiburan lainnya.
Dengan berbagai rangkaian acara ini, diharapkan mampu memberikan motivasi dan energi positif bagi kita semua untuk berkarya dan berinovasi, serta memberikan harapan dan kebanggaan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.
(rhs)
Sumber : https://news.okezone.com