Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Daya Saing Bangsa

Foto: Menristekdikti (Okezone)

 Selasa 03 Juli 2018 07:31 WIB

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis

YOGYAKARTA - Dalam meningkatkan daya saing bangsa Indonesia, pengembangan inovasi sangat mutlak dibutuhkan agar dapat bersaing secara global di kelas dunia. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.

Nasir mengatakan ini saat memberikan orasi ilmiah di hadapan sivitas akademika dan alumni Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UGM) pada peringatan Ulang Tahun Prodi MM FEB UGM ke-30 di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo MM FEB UGM, Yogyakarta, Senin 2 Juli 2018.

Nasir mengungkapkan, apabila Indonesia ingin mengejar ketertinggalannya dibandingkan dengan negara lain, Perguruan Tinggi harus mengambil peranan dalam mencetak sumber daya yang kreatif dan memiliki daya saing yang tinggi. Data World Economic Forum pada tahun 2017-2018 menunjukkan bahwa Global Competitiveness Index atau Daya Saing Indonesia saat ini belum berada pada posisi menggembirakan, yakni pada peringkat 36 dari 137 negara.

“Perguruan Tinggi merupakan tempat mencetak sumber daya manusia yang kreatif dan mampu berinovasi. Tanpa inovasi dan kreativitas, sulit bagi SDM Indonesia bersaing di era global. Sekarang daya saing kita pada posisi 36, oleh karena itu perguruan tinggi harus mampu berperan sebagai motor penggerak untuk meningkatkan daya saing bangsa,” ucapnya seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

 

Dalam sambutannya, Kepala Prodi MM FEB UGM T Hani Handoko mengungkapkan bahwa MM UGM akan terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan, serta berinovasi seperti yang dituntut oleh lingkungan bisnis saat ini, terutama menghadapi era disrupsi.

Beliau juga menyebutkan, hal tersebut merupakan tanggung jawab MM FEB UGM sebagai sekolah bisnis pertama di Indonesia yang meraih akreditasi dari lembaga akreditasi sekolah bisnis terkemuka di dunia, The Association To Advance Collegiate Schools of Business (AACSB).

“Ini merupakan tantangan dan peluang bagi MM FEB UGM untuk menciptakan realitas bisnis baru di era yang makin disruptif dan komplek, serta berkontribusi untuk membangun bangsa melalui tradisi kualitas yang kuat dalam menjalankan pendidikan tinggi dan sebagai center of excellent sekolah bisnis di Indonesia,” pungkasnya.

 

Rektor Universitas Gadjah Mada, Panut Mulyono berharap agar MM FEB UGM dapat berkontribusi lebih bagi bangsa dan Negara Indonesia dalam me-response tantangan disrupsi teknologi yang semakin berat dan kompleks, yang mengancam praktek ekonomi konvensional, serta membangun peradaban bangsa Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, dilaksanakan peluncuran buku Kasus-kasus Manajemen Perusahaan Indonesia Seri ke-4 secara langsung oleh Menristekdikti Mohamad Nasir.

Turut hadir dalam acara ini Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Ali Ghufron Mukti, Dekan FEB UGM Eko Suwardi, serta tokoh-tokoh awal pendirian MM FEB UGM pada tahun 1988.

(rhs)

Sumber : https://news.okezone.com