Kuliah Daring Bakal Potong Jatah Dosen di Indonesia
Foto: Okezone
Sabtu 19 Mei 2018 15:30 WIB
Ulfa Arieza, Jurnalis
JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendorong pendidikan daring sebagai penyesuaian terhadap perkembangan revolusi industri 4.0. Akan tetapi, munculnya program pendidikan jarak jauh (PJJ) ini disebut akan mengurangi porsi dosen.
"Rekrutmen dosen pasti turun, biasanya di Kementerian kalau PNS dapat jatah sekitar 1.500, nantinya mungkin hanya 1.000 untuk regenerasi dosen tiap tahunnya," ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir di Jakarta, Sabtu (19/5/2018).
Saat ini, lanjut dia, pihak Kemenristekdikti tengah menyusun Peraturan Menteri (Permen) yang mengakomodasi PJJ. Targetnya, Permen tersebut dapat diterbitkan pada Juni mendatang.
"Mestinya pada bulan Mei ini akan saya launch tapi karena ada yang tidak sesuai dengan perkembangan dunia, saya ingin diperbaiki," jelas dia.
Pembagian sistem pengajaran di Universitas nantinya meliputi sistem pengajaran tatap muka (face to face), sistem pengajaran daring (full online learning), dan campuran keduanya (blended).
Beberapa universitas di Indonesia, disebut Nasir, telah berhasil menerapkan sistem pengajaran full online learning, bahkan mahasiswanya berasal dari luar negeri, seperti Qatar dan Dubai. Universitas tersebut antara lain Universitas Bina Nusantara dan London School of Public Relations (LSPR).
Sejalan dengan persiapan regulasi, Kemenristekdikti juga menyiapkan infrastruktur pengajaran daring. Kemenristekdikti melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan telah menginisiasi Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (Spada) yang berbasis TIK serta IdREN (Indonesia Research and Education Network)
"Jadi jaringan sudah ada sistemnya sudah ada, nanti Kementerian tinggal melakukan cyber institue. Kami bisa mengawasi konten kuliah daring," tukas dia.
(ulf) -(rhs)
Sumber : https://news.okezone.com