Menristekdikti Minta Perguruan Tinggi Peka Revolusi Industri 4.0

Foto: Menristekdikti Pimpin Upacara Hari Pendidikan Nasional di Unpad (Yohana/Okezone) Rabu 02 Mei 2018 09:20 WIB

Yohana Artha Uly, Jurnalis  

BANDUNG - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menjadi pembina upacara dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Dipati Ukur, Bandung, hari ini.

Upacara ini berlangsung khidmat dengan diikuti oleh ratusan peserta dari para pejabat di lingkungan Kemenristekdikti, Rektor ITB, Unpad, UPI, ISBI, Unsil dan Unsika, pimpinan dan karyawan di lingkungan Kopertis IV Jawa Barat, pimpinan, dosen, karyawan dan mahasiswa di lingkungan Unpad serta penerima Satyalancana Karya Satya.

Tema peringatan Hardiknas tahun ini yaitu "Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia".

 

Dalam pidatonya Nasir menjelaskan, pendidikan tinggi sebagai terminal akhir dalam jenjang pendidikan formal memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Menurut dia, pendidikan tinggi tidak sekadar jenjang studi, tetapi juga wahana mengembangkan riset untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan manusia Indonesia dan dunia.

"Keharusan perguruan tinggi melaksanakan riset serta inovasi semakin penting dalam situasi sosial yang penuh disrupsi di era sekarang ini, terutama dengan dorongan Revolusi Industri 4.0. Revolusi ini, telah mengubah ciri dan cara lama dalam banyak aspek kehidupan, baik dalam bidang pekerjaan dan atau profesi yang akan dimasuki oleh para lulusan dari perguruan tinggi," ujarnya dalam pidato upacara Hardiknas, Bandung, Rabu (2/5/2018).

 

Maka revolusi 4.0 menjadi tantangan yang harus dijawab oleh pendidikan tinggi. Lewat pelaksanaan pembelajaran, termasuk di dalamnya riset-riset yang dilakukan perguruan tinggi, kata Nasir, harus bisa menjawab kondisi disruptif ini.

"Oleh karenanya, perguruan tinggi harus lebih sensitif terhadap segala perubahan yang terjadi di masyarakat dan peka terhadap tantangan yang dihadapi. Karena dengan kepekaan itulah perguruan tinggi dapat secara cepat memberikan rekomendasi serta solusi untuk menjawab segala permasalahan," jelasnya.

Sesuai dengan tema yang diangkat, Nasir juga menekankan, untuk bisa menjawab masalah sosial tersebut diharapkan dapat terwujud oleh ahli dibidangnya masing-masing, yang umumnya dihasilkan oleh perguruan tinggi.

"Semakin banyak sumber daya manusia yang berkualitas yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, maka semakin banyak alternatif solusi yang dapat diberikan untuk menjawab masalah di masyarakat," katanya.

Di sisi lain, lanjut Mantan Rektor Universitas Diponegoro ini, Kemenristekdikti akan terus memperluas akses bagi lulusan sekolah menengah atas (SMA) untuk memasuki pendidikan tinggi melalui pembukaan maupun peningkatan daya tampung di PTN maupun PTS.

Untuk relevansi, pemerintah terus mendorong agar pengelolaan program studi diarahkan pada kebutuhan pasar. Sedangkan untuk peningkatan mutu, Kemenristekdikti juga terus mendorong agar PTN dan PTS mendongkrak mutu lembaga dan proses pembelajarannya.

"Tiga pilar ini, meliputi akses, relevansi, dan mutu, diperlukan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas," jelas dia. (rhs)

Sumber : https://news.okezone.com