5 Soft Skill yang Harus Dikembangkan Selama Kuliah

Foto: Shutterstock

Sabtu 10 Maret 2018 09:12 WIB

Shara Nurachma, Jurnalis

JAKARTA - Bergelar sarjana, doktor, atau bahkan profesor akan mampu meningkatkan prospek kariermu. Tapi, mempunyai gelar dan keterampilan kerja yang baik bukan satu-satunya hal yang diperlukan dalam dunia kerja. Kamu juga akan butuh yang namanya soft skill dalam kehidupan kariermu nanti. Apa sih soft skill itu?

Soft skill adalah keterampilan yang dapat membantu kamu menyelesaikan tugas apapun walau bahkan kamu sebenarnya enggak punya hard skill atau keahlian dalam pekerjaan tersebut. Kemampuan untuk bekerja baik dalam tim atau individu serta mudah menyesuaikan diri dengan perubahan di lingkunganmu akan menunjukkan bahwa kamu memang banyak belajar dan banyak mendapatkan ilmu selama kuliah daripada hanya sebatas ijazah.

Berikut lima soft skill yang harus kamu kembangkan selama di kampus dan akan diminati oleh semua perusahaan.

1. Kemampuan berkomunikasi

Sebagai mahasiswa, kamu mungkin harus banyak menulis, entah menulis artikel, esai tugasmu, dan sebagainya. Sekalipun jurusan kuliahmu tidak mengharuskan banyak menulis, kamu tetap harus berhubungan dengan dosen melalui email. Semua ini akan sangat meningkatkan komunikasi tertulismu dan kamu harus membuktikannya kepada calon atasanmu.

Universitas tidak hanya membantumu menulis dengan baik, namun juga meningkatkan kemampuanmu untuk berinteraksi tatap muka dengan orang lain. Kamu akan bertemu dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang di kampus. Kemampuan untuk bertemu orang lain dan bersosialisasi akan sangat berguna saat kamu memasuki dunia kerja.

Kemampuan untuk berbicara dengan orang ini juga akan dikembangkan di kampus saat kamu kamu harus melakukan presentasi. Banyak perusahaan sangat menginginkan karyawan dengan presentasi dan kemampuan berbicara di depan umum yang hebat, sehingga bisa menyampaikan presentasi dengan menarik akan sangat meningkatkan peluang kesuksesanmu.

2. Mengatur keuangan

Kamu harus sudah terbiasa mengelola uangmu dengan baik, seperti untuk membayar tagihan sewa kos, untuk makanan, minuman, dan juga untuk keperluan pribadimu.

Jika kamu termasuk anak organisasi, kamu pasti akan belajar bertanggung jawab menangani uang dengan jumlah besar. Hal itu adalah pengalaman yang bagus untuk belajar mengatur keuangan karena akan menunjukkan seberapa bertanggung jawabnya dan seberapa dapat dipercaya kamu dalam hal keuangan. Ini akan sangat membantu kariermu meski pekerjaan yang kamu lamar tidak berhubungan dengan keuangan karena ini menunjukkan karakter positif yang akan mengesankan perusahaan.

3. Manajemen waktu

Selain harus pintar mengatur keuangan, kamu juga harus pintar mengatur waktu. Kalau kamu terlibat dalam kegiatan kegiatan ekstra kurikuler di kampus atau kamu bekerja paruh waktu selama kuliah, kamu mungkin sudah terbiasa dan tahu bagaimana cara mengatur waktu yang baik. Porsi waktu yang kamu berikan pada setiap kegiatanmu menunjukkan kamu tahu bagaimana mengelola beban kerjamu. Perusahaan akan selalu menghargai karyawan yang bisa menjalani banyak tugas.

Kemampuanmu untuk selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat waktu juga merupakan bukti keterampilan manajemen waktu yang baik.

4. Berpikir kritis untuk memecahkan masalah

Selama kuliah, kamu akan menghadapi banyak masalah yang mungkin belum pernah kamu hadapi sebelumnya. Entah itu masalah perkuliahan atau masalah kehidupan lainnya, kamu harus berpikir ‘out of the box’ atau bisa berpikir berbeda dan inovatif. Mendekati masalah dari sudut pandang baru dan mungkin melakukan perenungan lagi.

Inilah yang diinginkan perusahaan dari karyawan mereka jika misal sebuah proyek tidak berjalan dengan lancar. Mereka ingin kamu bisa mengambil inisiatif, jadi pastikan kamu memiliki beberapa contoh penyelesaian masalah yang pernah kamu lakukan jika kamu dipanggil wawancara.

5. Mampu menerima kritik

Tidak ada yang namanya sempurna, kamu mungkin akan sering mendapat banyak kritik dari atasan ataupun rekan kerja selama masa jabatanmu. Perusahaan menginginkan karyawan yang mampu menerima kritik dan juga menggunakannya untuk memperbaiki kesalahan itu. Ini mungkin tidak dapat dilakukan dengan mudah, tapi ada baiknya kamu memiliki cerita tentang bagaimana kamu menggunakan kritikan untuk memperbaiki kesalahnmu untuk diceritakan saat wawancara kerjamu.

(sus)

Sumber : https://news.okezone.com