Tips Lolos Seleksi Administrasi Beasiswa LPDP
Foto: Istimewa
Jum'at 26 Januari 2018, 11:52 WIB
Susi Fatimah, Jurnalis
JAKARTA - Siapa yang tidak tahu beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LDPD)? Beasiswa yang dikelola oleh Kementerian Keuangan ini beberapa tahun belakangan ramai diserbu para pelamar beasiswa. Sebab beasiswa ini menawarkan fasilitas lengkap kepada para penerima beasiswa yang lolos. Selain biaya kuliah, para penerima beasiswa juga akan mendapatkan biaya hidup selama menjalani studi, dan biaya penelitian. Menarik bukan?
Namun karena peminat tiap tahunnya meningkat tajam, pemerintah mulai menyeleksi ketat para calon pelamar beasiswa LPDP. Persaingan pun semakin ketat. Terlebih setiap tahunnya, LPDP memberikan kejutan baru dalam setiap tahapan seleksinya, baik itu beasiswa LPDP reguler, afirmasi, presidensial, maupun BIT, terutama menyoal berkas-berkas yang wajib disertakan dalam proses seleksi.
Namun, kamu tak perlu khawatir, sebab jika sudah mengetahui tips dan trik lolos beasiswa LPDP, maka bukan tidak mungkin peluang untuk lolos terbuka luas. Apa saja sih yang harus kamu persiapkan untuk ikut beasiswa LPDP? Salah satu tahapan yang harus kamu lalui di awal yaitu seleksi administrasi. Ini juga tidak kalah pentingnya lho. Yuk, simak tips lolos seleksi administrasi beasiswa LPDP seperti dituturkan Shulhan Rumaru, Awardee LPDP 2017 kepada Okezone, Jumat (26/1/2018).
Perhatikan durasi waktu
Hal pertama yang perlu diperhatikan setiap calon pelamar beasiswa adalah memperhatikan durasi waktu pendaftaran yang diumumkan LPDP. Caranya dengan memantau webiste LPDP. Biasanya, lama waktu pendaftaran kurang lebih 3-4 bulan saja. Kalau sudah tahu lamanya waktu pendaftaran, kamu bisa tentukan kapan sebaiknya mempersiapkan semua berkas yang dibutuhkan.
"Pengalaman selama beasiswa LPDP BIT, saya habiskan waktu kurang lebih dua bulan untuk mengurus semua berkas-berkas yang diperlukan, dan yang paling sulit adalah berkas-berkas yang berkaitan dengan birokrasi".
Dahulukan berkas yang rumit
Pengurusan berkas berkaitan dengan rumitnya birokrasi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa birokrasi di Indonesia terbilang sulit dan berbelat-belit, sehingga akan berpengaruh pada ketersediaan waktu yang dimiliki oleh setiap calon pelamar beasiswa LPDP. Apalagi, berkas yang diminta LPDP itu mencapai 20-21 berkas.
Supaya kamu tidak terjebak, beberapa berkas yang dibutuhkan pengurusannya sedini mungkin agar tidak menghambat proses pendaftaran diantaranya:
1. Surat keterangan domisili dari RT/RW, camat, atau bupati (sesuai format LPDP).
2. Surat izin belajar dari atasan bagi yang masih aktif bekerja sebagai karyawan swasta atau PNS (sesuai format LPDP).
3. Sertifikat bahasa asing (TOEFL, IELTS dll) sesuai negara tujuan dan kampus yang dituju.
4. Surat rekomendasi dari dosen, dekan, rektor, atasan di kantor, atau pejabat daerah dll (sesuai format LPDP).
"Saya sarankan, rekomendasi harus dari orang yang betul-betul mengenal Anda. Jika meminta rekomendasi dosen, maka seharusnya dosen pembimbing akademik bukan dosen dari fakultas lain yang tidak tahu siapa Anda. LPDP menganjurkan surat rekomendasi minimal satu dan lebih baik bila dua atau tiga rekomendasi," tutur Shulhan.
5. Surat keterangan suku asli (bagi pendaftar beasiswa BIT). Surat ini bisa digabungkan dengan surat keterangan domisili bila di daerahnya tidak ada kantor adat sesuai suku Anda.
6. Surat keterangan berbadan sehat, bebas narkoba, bebas HIV AIDS dan bebas TBC.
7. SKCK sesuai alamat KTP.
8. LoA Unconditional bagi yang IPK-nya di bawah 3.00 dari skala 4.00.
Tak melupakan berkas utama
Setelah mengurus berkas-berkas yang menguras waktu, kamu tidak boleh melupakan atau terlewat berkas-berkas berikut ini:
1. KTP, Kartu Keluarga, dan Akta kelahiran.
2. Sertifikat keorganisasian baik yang setingkat sekolah, perguruan tinggi, nasional bahkan internasional.
3. Ijazah dari SD-jenjang pendidikan terkahir yaitu S1/S2.
4. Transkip nilai dari SD- pendidikan terakhir yaitu S1/S2.
5. Surat pernyataan pendaftar Beasiswa LPDP (sesuai format LPDP).
Setelah kamu mengumpulkan berkas-berkas yang dibutuhkan, selanjutnya kamu wajib membuat akun di website LPDP. Sebab jika tidak memiliki akun maka tidak bisa mendaftar beasiswa LPDP. Kemudian, semua berkas yang akan diungah ke akun LPDP wajib di scan ke formaf PDF dan tidak boleh lebih dari 1 MB.
Selamat mencoba!
(sus)
Sumber : https://news.okezone.com