Perguruan Tinggi Diminta Siap Hadapi Era Disruptif
Mahasiswa (iLustrasi)
Rabu , 10 Januari 2018, 01:47 WIB
Red: Agung Sasongko
Telegraph
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perguruan tinggi harus bersiap menghadapi era disruptif, yakni era banyak "gangguan" yang diakibatkan oleh perubahan yang makin sering terjadi, kata Rektor Universitas Jember Mohammad Hasan.
Menurut Hasan, salah satu pendorong perubahan tersebut adalah kemajuan di bidang teknologi komunikasi, yang juga mengubah lanskap pendidikan tinggi di Indonesia.
"Hrus disikapi dengan bijaksana agar perguruan tinggi mampu menanggapi tantangan zaman," katanya dalam rapat pimpinan Universitas Jember di aula lantai 3 Gedung Rektorat dr R Achmad kampus setempat, Selasa.
Menurutnya era saat ini disebut sebagai era "VUCA", yakni "volatility", "uncertainty", "complexity", dan "ambiguity". Era munculnya ketidakpastian, kompleksitas, dan hal-hal yang ambigu.
"Di dunia perguruan tinggi, kata Hasan, kini mahasiswa bisa saja memiliki lebih banyak informasi daripada dosen karena akses ke sumber informasi sudah banyak tersedia sehingga dosen bukan lagi satu-satunya sumber informasi utama.
"Dengan kata lain proses belajar mengajar di bangku kuliah kini terpusat pada mahasiswa, sementara dosen bertindak sebagai fasilitator," tuturnya.
Ia mengimbau jajaran pimpinan di Universitas Jember untuk bersiap menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman dan kondisi mahasiswa yang merupakan generasi milenial, yang ciri khasnya sejak dini akrab dengan gawai, aktif di media sosial, serta mementingkan unsur kecepatan.
"Oleh karena itu, hendaknya dosen dan tenaga kependidikan Universitas Jember memiliki empati, bersedia mendengar dan memahami kebutuhan mahasiswa zaman 'now', misalnya saja kuliah disampaikan dengan media interaktif agar lebih menarik," katanya.
Ia juga meminta setiap dekan mengaktifkan laman resmi dan media sosial masing-masing fakultas sebagai ujung tombak penyebaran informasi.
"Kami sendiri telah bersiap menghadapi era disruptif, selain terus menyiapkan kurikulum yang memenuhi tuntutan zaman, berbagai fasilitas juga disiapkan," ucap Rektor Universitas Jember dua periode itu.
Hasan menjelaskan kampusnya punya fasilitas layanan penyimpanan, "back up" dan berbagi file atau dokumen secara virtual, di mana setiap civitas academica Kampus Tegalboto itu diberikan fasilitas penyimpanan hingga 5 gigabyte.
"Untuk menanggapi keluhan yang mungkin ada, kami siapkan University Customer Care Center yang menjamin setiap keluhan akan diatasi paling lama tiga hari," ujarnya.
Dalam rapat pimpinan perdana di awal tahun 2018, rektor sekaligus memperkenalkan dua fakultas baru di Kampus Tegalboto Universitas Jember, yakni Fakultas Keperawatan dan Fakultas Ilmu Komputer dari yang semula berstatus program studi setara fakultas.*
Sumber : Antara
Sumber : http://www.republika.co.id