Forum Rektor Sambut Wacana Pembatasan Mahasiswa PTN

Calon mahasiswa mengikuti tes pada Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri Computer Basic Test (SMBPTN-CBT) di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Selasa (31/5).(Republika/Yasin Habibi)

Senin , 04 Desember 2017, 04:00 WIB

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Elba Damhuri

Republika/Yasin Habibi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum Rektor Indonesia Prof Suyatno menyambut baik rencana pemerintah yang ingin membatasi kuota penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri (PTN). Suyatno mengaku pihaknya sebenarnya sudah sering menyampaikan ide terkait masalah ini ke pemerintah.

Jadi, Forum Rektor setuju dengan rencana pemerintah ini. Bahkan, Suyatno menegaskan ingin hal ini segera dibuat kebijakan oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek).

"Jangan dianggap presiden bicara begitu (pembatasan kuota maba masuk PTN),, menristek ngomong begitu tapi tidak ditindaklanjuti," kata Suyatno, Ahad (3/12).

Namun, ia meluruskan pernyataan pemerintah ingin membatasi kuota maba masuk PTN. PTN, kata dia, menerima kelas pagi, sore, hingga malam. Jadi, sebetulnya tidak mengurangi mahasiswa tetapi PTN menambah mahasiswanya sendiri.

Forum Rektor menyambut kebijakan pemerintah ini untuk memberikan distribusi pada perguruan tiggi swasta (PTS). Ia khawatir PTS bisa tutup karena program ini.

Untuk itu Suyatno meminta PTN ini supaya fokus kepada pengelolaan karena PTN milik pemerintah. Selain itu PTN diminta fokus pada bidang program studi yanglangka dibuka PTS dan memang tidak bisa diselenggarakan namun penting. Ia menegaskan ini menjadi kewajiban PTN yang mendapatkan aset negara.

"Contohnya program studi bidang seni, filsafat, agama, lalu ilmu budaya kan jarang diselenggarakan PTS padahal penting untuk peradaban bangsa," ujarnya.

Atau pemerintah boleh tetap membuka kuota kursi PTN untuk mahasiswa kurang mampu dan menggratiskan biayanya. Nantinya PTS juga memberikan beasiswa untuk calon mahasiswa kurang mampu, baik beasiswa penuh atau separuh.

Sebelumnya, pemerintah berencana membatasi jumlah penerimaan mahasiswa baru PTN di Tanah Air. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menutup Rembuk Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat.

Menurut Jokowi, dalam menerima mahasiswa baru, perguruan tinggi negeri haruslah fokus dan tak menerima seluruh mahasiswa. Sebab, lanjut dia, terdapat perguruan tinggi negeri yang memiliki mahasiswa lebih dari 40 ribu.

Keinginan Presiden ini langsung diinstruksikan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir agar penerimaan mahasiswa baru di PTN dibatasi.

Sumber : http://www.republika.co.id