Ingin Terbitkan Publikasi Ilmiah? Ini Dia Strateginya!
Foto: Shutterstock
Minggu, 1 Oktober 2017 - 15:10 WIB
Siska Permata Sari, Jurnalis
JAKARTA - Apakah menerbitkan publikasi menjadi salah satu keinginanmu? Jika iya, mungkin salah satu yang perlu kamu lakukan adalah memperbanyak bacaan publikasi orang lain. Setelah itu, latihan menulis sebanyak-banyaknya.
Pasalnya, untuk menerbitkan publikasi akademis tidak semudah mengerjakan tugas dari dosen. Terlebih jika itu publikasi riset. Nah, berikut ini sejumlah strategi dari tokoh akademis terkemuka.
Apa saja? Berikut paparannya seperti dinukil dari Times Higher Education, Minggu (1/10/2017).
Tulislah dengan jelas
Berbeda dengan sekadar menulis status di Facebook, dalam menulis publikasi kamu diharuskan untuk mengubah hal yang rumit menjadi sederhana dibaca. Misalnya jika itu terkait riset, biologi, dan semacamnya. Menurut Douglas Kell, Profesor riset sains di Universitas of Manchester, kejelasan dalam menulis sangat diperlukan untuk menulis publikasi akademis. Kamu juga bisa menggunakan infografis untuk memudahkan pembaca.
Teliti saat penyuntingan
Jika kamu ragu dengan kemampuanmu menyunting naskah publikasimu, jangan ragu untuk menyewa seorang editor untuk menyempurnakan naskahmu. Bagaimana pun, kamu membutuhkan mata dan intuisi orang lain dalam menghasilkan publikasi yang baik. Sebelum meminta seorang editor menyunting naskahmu, sebaiknya kamu pastikan jika kamu bekerja sama dengan editor hebat atau paling tidak, tak memiliki catatan buruk.
Fokus
Fokuslah pada objek tulisanmu. Tidak perlu mengisahkan terlalu detil bagaimana kamu menulis publikasi itu hingga akhirnya berhasil terbit. Sebab menurut Profesor Fisika Queen Mary University of London, David Berman, hal itu akan membuang-buang waktu penulis dan pembaca.
Minta bantuan orang lain
Sebelum masuk ke tangan editor saat proses, kamu membutuhkan seseorang yang sedia untuk mengulas naskahmu secara detil. Mintalah bantuan orang lain untuk membaca dan mengoreksi naskahmu di luar dari pekerjaan editor. Sebab, bila naskah itu baik menurutmu, belum tentu di mata orang lain.
Darren Linvill, asisten profesor di Clemson University Carolina mengatakan, sebelum mengajukan publikasi, sebaiknya latihan mengatasi kritik dari para pengulas tadi dan dengarkanlah pendapat mereka.
Tanamkan pola pikir menulis untuk khalayak
Sebelum memulai menulis, sebaiknya kamu tanamkan pola pikir bahwa kamu menulis tak hanya untuk diri sendiri tetapi juga khalayak luas. Menurut profesor gender dan budaya di University of Sydney, Ruth Barcan, hal ini akan menghindari tulisanmu dari kesan sok, tumpul, dan terkunci dalam asumsi sendiri.
Selamat mencoba!
(sus)
Sumber : https://news.okezone.com