Wow! Banyak Mahasiswa Drop Out, Apa yang Harus Dilakukan Pihak Kampus?

Foto: Shutterstock

Senin, 18 September 2017 - 19:10 WIB

Siska Permata Sari, Jurnalis

JAKARTA - Drop out menjadi salah satu permasalahan yang selalu ada di setiap mahasiswa. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Mulai dari urusan finansial, permasalahan diri pribadi, hingga mental mahasiswa.

Untuk mengatasi hal ini, tentulah ada PR yang ditimpakan pada mahasiswa itu sendiri, keluarga, hingga universitas. Mengapa universitas? Seorang kritikus mengatakan, drop out merupakan salah satu kegagalan universitas untuk mendukung para mahasiswanya secara memadai.

Para mahasiswa yang drop out tersebut rata-rata dilatarbelakangi karena masalah keuangan, kesehatan, hingga perubahaan keadaan keluarga. Untuk itu, universitas diminta agar memberantas jumlah mahasiswa yang drop out.

Apa saja yang perlu dilakukan universitas untuk memberantas angka drop out atau paling tidak cara meminimalisir? Berikut paparannya seperti dilansir dari The Conversation.

Bantulah mahasiswa untuk tetap bertahan

Universitas perlu mengubah pola pengajaran mereka. Salah satu caranya adalah mengubah kelas besar menjadi sesi seminar yang lebih sempit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, seminar akan meningkatkan kehadiran dan kinerja mahasiswa terutama bagi mahasiswa yang tingkat presentasinya rendah. Pasalnya dengan seminar di kelas kecil, mahasiswa bisa sangat mudah untuk berinteraksi dengan akademisi.

Seminar bagi kelas kecil juga dapat memberikan keuntungan bagi mahasiswa yang tinggal di rumah. Hal ini karena sebagian besar waktu mereka dihabiskan di dalam kampus, dan kelas kecil memungkinkan adanya koneksi antar mahasiswa sehingga bisa meminimalisir angka drop out.

Support sejak awal kuliah

Salah satu penyebab besar dari angka drop out adalah masalah kehadiran mahasiswa. Untuk menangkal hal ini, cobalah pendekatan pihak universitas sejak awal-awal kuliah, misalnya di minggu ke dua. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan memilih akademisi yang memiliki kontak terdekat dengan mahasiswa. Tujuannya, untuk membantu mahasiswa membuat keputusan yang tepat tanpa harus membujuk mereka untuk tetap kuliah.

Hal ini penting sebab ketika mahasiswa diyakini untuk terus melanjutkan kuliah, hal itu malah berakhir sebaliknya. Namun bukan berarti masalahnya hanya ada pada mahasiswa saja, tetapi universitas juga perlu menekan hal ini dan membantu para mahasiswanya. Terlebih, belakangan ini banyak angka drop out yang disebabkan oleh finansial atau ekonomi yang buruk.

(sus)

Sumber ; https://news.okezone.com