Peralihan dari Siswa ke Mahasiswa Timbulkan Masalah Baru, Nih Cara Atasinya!

Foto: Shutterstock

Rabu, 30 Agustus 2017 - 06:30 WIB

Siska Permata Sari, Jurnalis  

JAKARTA - Peralihan dari siswa menjadi mahasiswa memerlukan proses adaptasi. Pasalnya, belajar di sekolah dengan di perguruan tinggi sama sekali berbeda. Untuk itulah diperlukan adanya adaptasi.

Banyak permasalahan di perguruan tinggi yang tak kamu temui di sekolah. Namun bagi mahasiswa baru sepertimu tidak perlu takut, sebab setiap permasalahan pasti memiliki solusinya. Tenang saja, hampir setiap mahasiswa mengalami sejumlah masalah di bawah ini.

Apa saja sih permasalahan yang ada di perkuliahan? Bagaimana solusinya? Berikut uraiannya seperti dilansir dari Owlcation, Rabu (30/8/2017).

Manajemen waktu

Kebanyakan masalah mahasiswa di perguruan tinggi adalah pengaturan waktu. Sebab bila belajar di sekolah segala mata pelajaran dan kurikulum sudah teratur rapi oleh pihak pengajar. Sementara untuk belajar di perguruan tinggi kamu diharuskan mengatur sendiri dalam mengambil mata kuliah di setiap semester. Di sinilah pertarungan manajemen waktu dimulai.

Solusinya, kamu harus bisa memanajemen waktumu sendiri. Kamu harus mengetahui sebatas apa kamu menyanggupi jumlah mata kuliah atau satuan kredit semester (SKS) per semester. Konsultasilah dengan tenaga pendidik atau bacalah panduan pendidikan.

Biaya kuliah

Biaya kuliah yang tinggi kerap menjadi momok mahasiswa saat menempuh pendidikan tinggi. Tak jarang biaya kuliah ini juga menjadi beban mahasiswa. Apalagi mahasiswa rantau yang menjalani kehidupan sendiri mulai dari urusan sewa kamar, makanan, transportasi, dan selusin tugas kuliah yang memerlukan uang.

Solusinya, lebih baik kamu mengetahui atau mencari bantuan dana perkuliahan. Kamu bisa meriset di internet bagaimana cara menambah uang saku dengan kerja part time atau mencari beasiswa dari sumber kampusmu.

Homesick

Nah, ini dia salah satu permasalahan yang kerap dirasakan oleh mahasiswa rantau yang jauh dari keluarga. Rasa kerinduan yang mendalam pada keluarga dan orang terdekat di rumah kadangkala mengganggumu ketika kuliah. Tenang, kamu tak sendiri, homesickness menyerang sebagian besar mahasiswa rantau.

Tetapi bukan berarti hal ini tak bisa kamu lalui. Lihatlah teman-temanmu yang merantau juga atau para alumni yang telah melewati masa-masa berat itu. Solusinya, rencanakanlah waktu yang cocok untuk pulang kampung. Misalnya satu-dua bulan sekali. Atau bila kangen itu melanda ketika tak memungkinkan kamu pulang, cobalah untuk menelepon mereka. Teknologi saat ini juga telah memungkinkan kamu untuk video call, kok!

Masalah sosial

Bila kamu beruntung, kamu akan mendapat banyak teman di kampus. Namun tantangannya, kamu harus pintar membagi waktu dan tegas menolak ajakan teman-teman untuk bersenang-senang di waktu yang tidak tepat. Membangun jaringan memang penting, tetapi terlalu over menggunakan waktu bersama teman-teman akan menimbulkan petaka baru di lingkup akademismu.

Solusinya, luangkanlah waktu untuk diri sendiri. Belajarlah untuk menolak ajakan teman untuk hang out bila kondisi tidak memungkinkan. Imbangilah antara menimba ilmu dengan bersenang-senang dengan teman.

Depresi

Hampir setiap permasalahan di atas bisa memicu stres bagi mahasiswa. Sejumlah mahasiswa menyelesaikannya dengan berpesta berlebihan atau menarik diri dari lingkungan sosial. Keduanya tidak bijak apabila dilakukan secara berlebihan.

Solusinya, jika tanda-tanda stres telah melanda kamu, sebaiknya carilah dukungan profesional. Kamu bisa bicara dengan dosen pembimbing atau mengunjungi fasilitas konseling bagi mahasiswa.

(sus)

Sumber media online : https://news.okezone.com