Jempol! Mahasiswa Ciptakan Tongkat Ajaib untuk Penyandang Tunanetra

Foto: Dok UGM

Selasa, 22 Agustus 2017 - 19:17 WIB

Siska Permata Sari

Jurnalis

JAKARTA - Mahasiswa Indonesia kembali menciptakan inovasi yang mampu membantu penderita disabilitas untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kali ini inovasi tersebut bernama BlindStick yang digagas oleh lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

BlindStick sendiri merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membantu penderita tunanetra untuk menentukan arah jalan. Lima mahasiswa itu antara lain Ivan Falahul Alam, Dwinta Andika, Rahmad Kurniawan, Fahrul Putra Pratama dan Novemia Rizca Setyani.

Melansir dari laman UGM, Selasa (21/8/2017), inovasi lima mahasiswa Yogyakarta tersebut dilatari dari sebagian besar penyandang tunanetra yang memiliki kesulitan dalam menentukan arah jalan seperti tongkat. Salah satunya adalah tongkat elektrik yang bisa mendeteksi objek di sekitar penyandang tunanetra dan akan memberi pemberitahuan berupa getaran atau bunyi.

Namun, tongkat elektrik yang dikembangkan dan dikomersialisasikan kini dinilai masih kurang efektif. Pasalnya, dengan menggunakan tongkat elektrik, penyandang tunanetra tidak tahu ke arah mana harus bergerak untuk menghindari benda yang terdeteksi oleh tongkat elektrit tersebut.

Tongkat elektrik juga dinilai belum mampu menghindari kejadian penderita tunanetra tersesat ketika mengunjungi suatu tempat asing. Sementara BlindStick yang kini digarap mahasiswa tersebut memiliki kemampuan membantu tunanetra untuk sampai dengan tujuan tanpa tersesat.

"Kami mengembangkan BlindStick yang dilengkapi teknologi berupa GPS dan kompas. Dengan demikian memiliki kemampuan untuk membantu tunanetra untuk sampai pada tujuan," tutur salah satu mahasiswa Novemia.

Ia menjelaskan, BlindStick garapan timnya memiliki dua komponen utama. "Pertama, receiver yang berupa microphone dan earphone. Kedua, transimitter berupa tongkat yang dilengkapi dengan GPS, kompas, dan roda untuk membantu penyandang tunanetra menuju tempat tujuan," jelasnya.

Untuk uji coba ke lapangan, alat ini, terang Novemia, BlindStick-nya juga telah diuji coba oleh beberapa tunanetra dari Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (Yaketunis). Kehadiran alat ini, lanjut dia, dinilai mendapat respon positif dari para penyandang tunanetra di yayasan tersebut.

Seperti diketahui jumlah penyandang tunanetra setiap tahun terus meningkat. Berdasarkan data, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setidaknya ada 40 hingga 45 juta penderita kebutaan atau gangguan penglihatan. Sementara setiap tahunnya tidak kurang dari 7 juta orang mengalami kebutaan. Kemudian, rata-rata, dari angka tersebut, kebutaan kerap terjadi hampir 90 persen di negara miskin.

(sus)

Sumber media online : https://news.okezone.com