Keren! Mahasiswa Bandung Raih Juara Pertama Kompetisi Debat Asia

Foto: Dok ITB

Kamis, 17 Agustus 2017 - 07:20 WIB

Siska Permata Sari

Jurnalis

JAKARTA - Mahasiswa Indonesia kembali mengharumkan nama di tanah Asia. Kali ini, prestasi itu diraih oleh putra bangsa asal Bandung di ajang kompetisi United Asian Debating Championship (UADC) 2017 di Siem Reap, Kamboja.

Putra bangsa tersebut adalah Vincentius Michael, I Made Arisanto Jonathan, dan Ahmad Kushay. Ketiganya tercatat sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mereka meraih juara pertama dalam kategori English as Foreign Language (EFL) di ajang UADC. Kompetisi itu sendiri merupakan lomba debat parlementer berskala internasional yang tahun ini diikuti oleh 75 tim dari negara-negara di Asia.

Negara di Asia itu di antaranya Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, India, Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, dan lain-lain.

Melansir dari laman ITB, Kamis (17/8/2017), topik-topik yang dijadikan bahan debat bervariasi. Mulai dari kesenian, hubungan internasional, hak-hak minioritas, media, ekonomi, gerakan sosial, pendidikan, dan lain-lainnya.

Ada dua kejuaraan yang bisa diperebutkan di kompetisi tingkat Asia ini. Dua kategori itu antara lain EFL dan kategori Open. Indonesia sendiri rupanya punya catatan prestasi dalam memenangkan kompetisi ini di kategori EFL.

Demi meraih juara pertama di ajang debat tersebut, bukan berarti tim dari Bandung ini tak mengalami kesulitan. Salah satu mahasiswa yang terlibat, Ahmad mengakui bahwa persiapan dan latihan telah dilakukannya dan tim selama kurang lebih dua bulan.

Jadwal latihan pun, lanjut Ahmad, kadangkala disisipi training camp yang memakan waktu hingga tiga hari. Kegiatan itu dihabisi dengan latihan dan latihan.

Dalam perlombaan tersebut, rupanya tim dari Indonesia ini mampu maju ke babak semifinal. Tim dari Bandung tersebut juga bertemu dengan tim dari Universitas Gadjah Mada.

Namun, Ahmad dan dua rekannya tersebut berhasil meraih juara pertama saat menumbangkan Shanghai University of Finance and Economics (SUFE) dalam debat tentang pengungsi di Timur Tengah.

Terkait kemenangan yang diraihnya, Ahmad dan tim mengaku senang. Meski demikian, dirinya tak ingin terlena dan ingin terus mencetak prestasi-prestasi lain. "Senang bisa membawa nama almamater dan bangsa di tingkat internasional. Terus berusaha meraih prestasi," tandasnya.

(sus)

Sumber media online : https://news.okezone.com