RAMA, ROBOT ASISTEN MEDIS INOVASI POLINES BANTU OPTIMALKAN PELAYANAN DI FASILITAS KESEHATAN
Semarang, Ditjen vokasi - Inovasi insan vokasi terus didorong untuk bisa mengakselerasi produk-produk inovasi yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat, industri, dan sekaligus menjawab tantangan global. Salah satunya adalah seperti Robot Asisten Medis (RAMA) yang dikembangkan oleh tim dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines). RAMA menjadi solusi teknologi inovatif untuk pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien di fasilitas kesehatan seperti puskesmas maupun rumah sakit.
RAMA merupakan inovasi bidang pelayanan medis yang dikembangkan oleh Achmad Fahrul Aji, dosen Jurusan Teknik Elektro, bersama tim dosen dan mahasiswa Polines. Riset pengembangan RAMA merupakan kerjasama antara Polines dengan PT Telkom Indonesia dan PT Rohde & Schwarz Indonesia melalui program Matching Fund Vokasi tahun 2023.
Ketua tim peneliti RAMA, Achmad Fahrul Aji, mengatakan bahwa RAMA yang dikembangkan timnya merupakan RAMA 3.0 yang merupakan generasi terbaru dari RAMA yang sudah ada sebelumnya.
“RAMA versi 3.0 yang dihasilkan Matching Fund Vokasi tahun 2023 ini merupakan penyempurnaan dari RAMA versi sebelumnya yang sudah dikembangkan oleh tim peneliti dosen,” kata Achmad.
Pengembangan RAMA, lanjut Achmad, tidak lepas dari pandemi Covid-19 yang pernah melanda dunia, termasuk Indonesia beberapa waktu lalu. Adanya pembatasan interaksi mendorong perlu adanya inovasi dalam pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah dengan mengembangkan robot untuk membantu pelayanan kesehatan bagi pasien, utamanya mereka yang harus rawat inap di rumah sakit.
“Meskipun pandemi Covid-19 sudah tidak menjadi kondisi darurat kesehatan global, potensi penyebaran penyakit menular yang mengancam kesehatan masyarakat di masa yang akan datang perlu menjadi perhatian khusus. Penting untuk melakukan persiapan menghadapi wabah penyakit menular agar ketika pandemi datang, teknologi yang dikembangkan sudah siap untuk digunakan,” kata Achmad tentang alasan pengembangan RAMA.
Robot RAMA menjadi bagian dari solusi untuk mempersiapkan kondisi kegawatdaruratan wabah penyakit menular pada masa yang akan datang. Selain itu, saat ini produk inovasi yang dikembangkan juga dapat secara langsung membantu tenaga kesehatan dalam meningkatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.
Sebagai generasi terbaru, RAMA 3.0 dilengkapi dengan fitur unggulan yang membedakan dengan versi sebelumnya. RAMA generasi terbaru ini menjadi robot yang mampu melakukan pemetaan dan lokalisasi ruangan sehingga secara otonom robot dapat bernavigasi membawa logistik seperti obat, peralatan medis, maupun dokumen pada ruang yang dituju.
Robot RAMA 3.0 juga mampu beradaptasi dengan menghindari halangan statis dan dinamis saat melakukan tugas pengantaran. Dengan demikian, keberadaan Robot RAMA sangat membantu mengurangi beban tenaga medis dalam melakukan pengantaran kebutuhan rutin perawatan pasien di fasilitas kesehatan.
Selain itu, RAMA juga dilengkapi dengan fitur Telemedis yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antara dokter dan pasien berbasis web. Fitur ini diharapkan mampu mengurangi penyebaran virus dengan meminimalkan kontak langsung antara pasien dan dokter saat terjadi wabah pandemi penyakit menular.
“Ada juga fitur video conference ini juga dapat dimanfaatkan sebagai solusi ketika dokter dan pasien tidak dapat bertatap muka secara langsung untuk berkonsultasi,” tambah Achmad.
Robot RAMA juga dilengkapi dengan anjungan mandiri cek kesehatan yang memberikan pengunjung atau pasien fasilitas untuk mengecek kondisi vital sign kesehatan tubuh secara mandiri. Pengukuran tanda vital tubuh yang dapat dilakukan secara mandiri antara lain adalah tekanan darah, saturasi oksigen dalam darah, denyut nadi, dan suhu tubuh.
“Hasil pengukuran tanda vital dikirim menggunakan teknologi IoT sehingga kondisi pasien dapat dipantau menggunakan aplikasi android secara langsung dan berkala oleh dokter atau tenaga medis lainnya,” ujar Achmad.
Dengan berbagai fitur yang dimiliki oleh produk inovasi RAMA, diharapkan mampu menjadi solusi teknologi inovatif untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan pelayanan di fasilitas kesehatan sekaligus sebagai bentuk mitigasi jika terjadi kegawatdaruratan wabah penyakit menular di masa yang akan datang. (Polines/Nan/Cecep)
Sumber: vokasi.kemdikbud.go.id