JADI PESERTA, DOSEN POLINES RASAKAN MANFAAT PROGRAM VISIONARY MANAGEMENT BOOTCAMP
Semarang - Perguruan tinggi vokasi (PTV) membutuhkan pemimpin-pemimpin yang visioner untuk membawa PTV menuju world class university. Calon-calon pemimpin PTV pun perlu disiapkan, salah satunya melalui pelatihan “Visionary Management Bootcamp for University Leaders”.
Salah satu peserta yang beruntung dalam program tersebut adalah Sirli Fahriah. Sirli merupakan dosen Politeknik Negeri Semarang (POLINES) yang berhasil lolos dan mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan Visionary Management Bootcamp for University Leaders yang diadakan oleh Direktorat Kelembagaan Sumber Daya (KLSD) Pendidikan Tinggi Vokasi.
Program pelatihan ini dirancang untuk membekali para pemimpin PTV dengan metoda, teknik-teknik dan pengalaman praktis yang diperlukan untuk menjadi leader dan inovator yang akan membawa PTV mereka menuju world class university. Pelatihan ini berfokus pada pengembangan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk memprediksi perubahan, mengidentifikasi tren yang sedang berkembang, dan merancang visi mereka ke depan.
Selama pelatihan yang berlangsung di Coventry University, Inggris tersebut para peserta pelatihan dibekali materi yang inovatif untuk menyiapkan mereka menjadi future leaders yang mampu membawa PTV nya menjadi lebih maju dan mandiri. Dengan memadukan model pelatihan kombinasi class teaching, diskusi kelompok, studi kasus, dan belajar langsung dari pemangku kepentingan dan Senior Management Team di Coventry University, para peserta pelatihan juga berkesempatan untuk mengunjungi perusahaan kelas dunia diantaranya Manufacturing Technology Centre (MTC), Mini Cooper, Triumph, dan Institute for Advanced Manufacturing and Engineering (AME).
Sirli merasakan betul manfaat materi leadership yang didapatkan selama pelatihan. Ia mengaku sangat terkesan saat sesi kunjungan ke AME. Di sana interaksi dunia industri dan akademik di Inggris sangat erat seperti ditunjukkan antara AME dan Unipart. “Ini merupakan pelajaran lain yang dapat diambil dari pelatihan tersebut. Kerja sama seperti ini dapat di terapkan di POLINES khususnya untuk Program Studi Teknik Informatika,” kata Sirli.
Salah satu kerja sama yang diterapkan berdasarkan kunjungan tersebut adalah industri dapat menerima mahasiswa magang ataupun alumni POLINES serta industri mendapatkan tenaga kerja secara mudah. “Saya sangat terkesan dengan kerja sama antara AME dan Unipart sebagai bukti nyata kerja sama antara industri dan akademia yang manfaatnya terus berlanjut untuk kampus ataupun industri itu sendiri”, ujar Sirli
Sebagai informasi, program pelatihan ini didesain oleh Prof Benny Tjahjono, pakar Sustainability and Supply Chain Management di Centre for Business in Society yang juga merangkap sebagai Director of Research Engagement untuk Indonesia. Menurut Prof Benny, dengan memanfaatkan hubungan yang kuat dengan industri, Coventry mendesain program pelatihan unik ini, yang memungkinkan para pemimpin PTV untuk bergabung dalam bootcamp dalam konteks “belajar dalam kemitraan dengan industri”.
Para pemimpin di Coventry University dan pelaku industri juga hadir sebagai fasilitator dan narasumber untuk melakukan transfer knowledge kepada peserta pelatihan. “Pengalaman berinteraksi dengan world-class company dan research centre di sini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan mereka sebagai leader dalam mendefinisikan visi dan perencanaan strategis”, tutur Benny.
Melalui program ini, diharapkan para peserta juga memperoleh keterampilan manajerial yang berguna untuk mengembangkan pola pikir yang berorientasi pada masa depan, budaya inovasi dan pembangunan berkelanjutan, yang pada akhirnya membantu mendorong PTV yang berdaya saing global. Sirli berharap agar program pelatihan semacam ini akan terus menjadi agenda rutin Direktorat KLSD mengingat manfaat yang sangat positif yang didapat para peserta. (Polines/Nan/Cecep)
Sumber: vokasi.kemdikbud.go.id