KISAH HUTAMA ARIF BRAMANTYO, DOSEN POLINES IKUTI PELATIHAN DI COVENTRY UNIVERSITY

Semarang - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus memperkuat ekosistem pendidikan vokasi di Indonesia dan menjawab tantangan zaman. Salah satunya adalah melalui program pelatihan profesional bagi dosen vokasi yang menjadi pilar penting dalam pendidikan tinggi vokasi. 

Salah satu dari 12 dosen peserta dalam program pelatihan tersebut adalah Hutama Arif Bramantyo dari Politeknik Negeri Semarang (Polines). Selama sekitar tiga minggu, Hutama mengikuti program yang diberi judul “Mastering Decision Dynamics” di Conventry University. Program tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.

Terkait dengan keikutsertaan dalam program tersebut, Hutama mengaku sangat gembira dan mengapresiasi program yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi tersebut. Menurutnya, pengalaman mengikuti pelatihan di Coventry University membuka wawasan yang lebih luas, tidak hanya dalam hal materi pelatihan, tetapi juga dalam pengamatan praktik pendidikan yang inovatif. 

“Salah satunya adalah konsep “Teaching Factory” atau “Learning Factory” yang diterapkan di Coventry University yang mengintegrasikan lingkungan belajar dengan kondisi nyata di industri memberikan inspirasi dan insight berharga bagi saya untuk menerapkannya di Polines,” kata Hutama.

Bagi Hutama, pengetahuan tersebut dianggap sangat relevan dengan pendekatan pendidikan vokasi yang sedang berkembang di Indonesia. Selain itu, Hutama juga mengungkapkan kepuasannya dalam meningkatkan keterampilan komunikasi selama berada di lingkungan internasional. Interaksi dengan dosen-dosen dari berbagai politeknik, negara, dan latar belakang yang beragam memberikan peluang emas untuk membangun jaringan profesional yang luas. Hal ini, menurutnya, sangat penting untuk pengembangan karier dan kolaborasi akademik di masa depan. 

Pengalaman selama tiga minggu di Coventry, Inggris, lanjut Hutama, juga memberikan kesempatan bagi dirinya untuk bisa merasakan dan memahami budaya yang berbeda. Menyesuaikan diri dengan lingkungan dan budaya baru ini tidak hanya memperkaya wawasan pribadi, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya adaptasi dan fleksibilitas dalam dunia global yang terus berubah. 

“Secara keseluruhan, pengalaman ini tidak hanya memperkuat kemampuan akademis dan profesional saja, tetapi juga memberikan perspektif baru yang akan sangat berharga sebagai pendidik di Polines,” ujar Hutama.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhamad Fajar Subkhan, mengatakan bahwa program tersebut merupakan bagian dari skema pelatihan Program Non-Degree Peningkatan Kompetensi Dosen (Program-NDKPD), yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para dosen vokasi dalam membangun keunggulan kompetitif di lingkungan pendidikan tinggi vokasi yang dinamis. 

“Pelatihan “Mastering Decision Dynamics in Engineering Business Management” juga melibatkan Professor Benny Tjahjono, pakar di bidang Sustainability and Supply Chain Management dari Coventry University. Prof. Benny bersama timnya yang tergabung dalam Research Centre for Business in Society, telah menyiapkan materi pelatihan yang unik dan inovatif,” kata Muhamad Fajar.

Selama program, para dosen mempelajari berbagai topik penting, termasuk kerangka kerja pengambilan keputusan, analisis data, manajemen keuangan, model simulasi, serta evaluasi dan pengelolaan risiko. Program ini juga menghadirkan kesempatan bagi peserta untuk mengunjungi perusahaan-perusahaan terkemuka, seperti Morgan Motors dan Google UK, serta belajar langsung dari praktisi industri, termasuk dari Malone Group, perusahaan terkemuka asal Inggris. 

Prof. Benny Tjahjono menyampaikan bahwa program ini memberikan pengetahuan untuk membantu para peserta pelatihan dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan pada dosen, khususnya dalam pengambilan keputusan yang berhubungan erat dengan dunia kerja. Kombinasi dari perkuliahan, diskusi kelompok, dan studi kasus, serta wawasan tentang tren industri terkini, membantu dalam mengatasi kompleksitas dalam bidang teknik dan manajemen bisnis. 

Menanggapi potensi kerja sama dengan PTV kedepannya, Prof. Benny menyampaikan kalau Coventry University dulunya juga politeknik, dan karena itu sangat paham kebutuhan politeknik di Indonesia. Coventry juga sudah menandatangani MoU dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, sehingga membuka berbagai peluang kerja sama dengan politeknik-politeknik di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. (Polines/Nan/Cecep)

Sumber: vokasi.kemdikbud.go.id