Kenali Apa Itu Personal Statement, Dokumen Kunci untuk Mendapatkan Beasiswa

Ilustrasi: MI/Panca Syurkan

21 Desember 2022 17:23

Citra Larasati

Jakarta:  Dalam rangkaian seleksi beasiswa luar negeri, ada sejumlah persyaratan yang biasanya harus dipenuhi pelamar. Tak hanya sekadar ijazah dan sertifikat kemampuan berbahasa Inggris, namun juga ada personal statement yang perlu kamu siapkan.
 
Keberadaan personal statement tak kalah pentingnya dengan sejumlah dokumen persyaratan lainnya lho, Sobat Medcom.  Bahkan tak jarang personal statement memegang peranan kunci dalam lolos dan tidaknya pengajuan beasiswa kamu.
 
Untuk itu, penting banget nih buat kamu mengetahui seluk beluk personal statement. Dengan mengetahui detail pengertiannya, apa yang harus ditulis, dan cara menulisnya, Sobat Medcom akan memiliki peluang lolos yang lebih besar tentunya. Kita simak artikel yang dilansir dari laman Schoters berikut ini, yuk:

Apa itu Personal Statement Beasiswa?

Sering juga disebut esai, motivation letter, letter of purpose, letter of intent, dan statement of purpose.  Personal statement adalah dokumen yang sangat penting yang menjadi media branding kamu di depan para penentu pemberi beasiswa dan menjadi showcase kenapa kamu cocok untuk mendapatkan beasiswa. 

Dokumen ini sama pentingnya dengan wawancara tatap muka, jadi kalian harus benar berhati-hati ya dalam menulis konten dan juga cara mempresentasikannya.

Ciri-ciri Personal Statement yang berkualitas adalah:

Jelas arah tulisannya

  1. Kaya akan konten namun tetap singkat dan padat
  2. Menjawab prompts atau pertanyaan yang diajukan oleh pemberi beasiswa

Biasanya Personal Statement ini Dibagi Jadi 2 bentuk:

Menjawab pertanyaan spesifik
 
Format umum
Bentuk yang pertama biasanya diberikan jika universitas/pemberi beasiswa sedang mencari kandidat spesifik yang sesuai dengan kriteria yang mereka cari. Selain itu, kalian tidak perlu menjelaskan hal yang tidak terkait dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, karena hal itu akan dianggap tidak relevan dan hanya membuang-buang kuota kata yang diberikan.
 
Tentu saja ada batasan maksimal kata yang bisa kalian tulis, tergantung pemberi beasiswa, panjangnya berkisar dari 300 kata hingga 2 halaman A4 (sekitar 1500-1600 kata)
 
Untuk penjelasan format umum, dapat kalian simak penjelasannya di bawah ini. Beberapa poin mungkin juga bisa diaplikasikan saat kalian menulis personal statement bentuk menjawab pertanyaan spesifik. Yuk simak!

Apa Saja yang Harus Ditulis?

Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat menjadi guide kalian dalam menulis personal statement beasiswa:
 
Secara umum isi personel statment biasanya adalah alasan memilih prodi pilihan Sobat Medcom. Kamu juga bisa menjelaskan impian masa kecil, goals yang ingin diraih, serta pengalaman yang ingin dimiliki, termasuk rencana karier di masa depan.
 
Apa masalah atau isu yang dapat diselesaikan saat atau setelah studi? Kalian dapat memberikan data terbaru dan relevan terkait masalah yang kalian angkat, hal ini dapat menjadi nilai plus.
 
Kenapa memutuskan studi di universitas/menggunakan beasiswa ini? Apa pembeda dengan universitas lain? Jabarkan mengenai fasilitas unik yang ada di universitas tujuan atau alasan pribadi sehingga universitas tujuan menjadi pilihan yang tepat bagi kalian.
 
Kenapa kalian tepat untuk menerima beasiswa? Elaborasikan dengan pengalaman, rencana masa depan, dan masalah yang kalian miliki, termasuk pencapaian akademik, portofolio, dan kegiatan ekstrakurikuler.
 
Apa tujuan kalian setelah lulus menggunakan beasiswa tersebut dan imbal balik apa yang bisa kalian berikan kepada pemberi beasiswa dan masyarakat luas? Elaborasikan pula poin ini dengan poin-poin sebelumnya agar menjadi bagian penutup yang singkat namun menyeluruh.

Tips Menulis Personal Statement Beasiswa

  1. Baca arahan atau aturan. Beberapa pemberi beasiswa memberi batasan panjang personal statement. Jangan sampai kelebihan ya!
  2. Jadi dirimu sendiri! Pikirkan pengalaman pribadi yang membentuk diri kalian hari ini. Pengalaman, kegigihan, potensi, dan determinasi yang menjadi kekuatan serta bagaimana cara kalian menggunakannya untuk mengurangi kekurangan diri.
  3. Be memorable. Tuliskan konteks diri kalian secara terperinci namun tetap singkat.
  4. Pahami nilai dan tujuan yang dimiliki oleh pemberi beasiswa, program studi, atau universitas yang kalian tuju.
  5. Tentukan relevansi pengalaman kalian terhadap beasiswa, program studi, dan rencana masa depan kalian.
  6. Buat outline menggunakan metode mind mapping sehingga kalian tahu mana yang menjadi prioritas.
  7. Gunakan metode STAR: Situation, Task, Action, Result.
  8. Pelajari isu terkini agar kalian dinilai sebagai calon mahasiswa yang relevan!

Sekarang Sobat Medcom sudah lebih tahu dong tentang personal statement. Jangan lupa untuk membaca artikel ini berulang-ulang dan pastikan tidak ada satupun yang terlewat saat menyiapkan personal statement. Semoga membantumu memuluskan jalan mendapat beasiswa,ya!

 

(CEU)

Sumber : https://www.medcom.id/