Keren! Ini Perjuangan Anak Buruh Tani yang Lulus dengan Gelar Wisudawan Terbaik
Foto: Dok UNY
Jum'at, 4 Agustus 2017 - 08:13 wib
Siska Permata Sari
Jurnalis
JAKARTA - Lulus tepat waktu dari perguruan tinggi dengan predikat sebagai wisudawan terbaik bukanlah perkara gampang. Pasalnya, diperlukan kegigihan dan kemauan keras untuk belajar menelan segala materi kuliah demi meraih itu semua.
Tetapi itulah yang berhasil dicapai Endah Kusrini yang baru saja lulus dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan IPK 3,86 dan predikat wisudawan terbaik.
Kegigihan semasa kuliah dan kemauan keras untuk belajar memang telah menjadi tekad gadis asal Klaten ini sejak di awal kuliah.
"Saya masuk UNY dengan beasiswa. Orang tua saya yaitu Sriyono dan Dayu Kriswati bekerja sebagai buruh tani, dan itu membuat saya punya tekat kuat untuk menjadi orang sukses," kata Endah seperti dilansir dari laman UNY, Jumat (4/8/2017).
Endah menceritakan pada awalnya masuk ke perguruan tinggi pada 2013 lalu, dirinya pernah diliputi rasa minder dan bingung. Tetapi perasaan itu tak disimpannya lama-lama.
Bahkan, mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika itu kembali membangun kepercayaan dirinya untuk menuntaskan studi dan meraih cita-citanya.
Prestasi akademik bukan hanya diraih Endah di saat wisuda saja, tetapi juga sewaktu kuliah. Perempuan kelahiran 1996 juga pernah meraih juara tiga di kejuaraan Research Champion MIPA.
Selain itu, Endah yang mengenyam kuliah di bidang pendidikan tersebut pernah menyicipi mengajar di Malaysia dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL). "Waktu PPL di luar negeri, saya mengajar di Sekolah Menengah Sains Sembrong Malaysia selama satu bulan," kisah dia.
Di sekolah tersebut, kata Endah, ia mengajari siswa SMA Malaysia. Ada kisah menarik di Malaysia yang masih diingat Endah dengan baik dan membuatnya terkesan dengan sikap murid di Malaysia.
"Ada sesuatu yang menjadikan saya sebagai gurunya merasa sangat tersentuh. Yaitu saat penghormatan terhadap guru," kenang Endah.
Ia menceritakan, penghormatan murid-murid di tempatnya mengajar selama PPL tersebut, sangat luar biasa. "Mirip seperti yang sering kita lihat di serial televisi Upin-Ipin," ujar Endah.
Bahkan, lanjut dia, ketika ada guru yang sedang membawa barang atau buku, para murid-murid tersebut akan mendekat dan membantu gurunya membawakan barang-barangnya tanpa diminta.
Untuk rencana masa depannya, putri sepasang buruh tani tersebut menginginkan untuk lanjutkan studi ke luar negeri. "Setelah lulus saya akan mencari beasiswa untuk melanjutkan kuliah di luar negeri," tandas gadis yang bercita-cita jadi dosen tersebut.
(sus)
Sumber media online : http://news.okezone.com