Kemendikbudristek Tingkatkan Pendanaan Program Matching Fund 2022 Jadi Rp68 Miliar
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek, Beny Bandanadjaja. YouTube
07 November 2022 17:09
Ilham Pratama Putra
Jakarta: Pengusul proposal program Matching Fund Edisi Vokasi 2022 di beberapa daerah mengalami peningkatan. Bahkan, pengusul proposal secara nasional naik 300 persen.
Pendanaan dari pemerintah untuk program tersebut ditingkatkan seiring bertambahnya jumlah proposal. Besaran peningkatan pendanaan ini mencapai 100 persen.
“Pada 2021, total jumlah dana yang disalurkan oleh Ditjen Diksi untuk program ini sebesar Rp30 miliar. Sementara itu, di 2022, total dana yang disalurkan meningkat menjadi Rp68 miliar," kata Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Kemendikbudristek, Beny Bandanadjaja, dalam keterangannya, Senin, 7 November 2022.
Beny menyebut dana tersebut nantinya akan disalurkan sesuai proposal yang masuk ke Kedaireka. Adapun pada 2022, program Matching Fund melalui Kedaireka mengusung lima tema prioritas.
"Yaitu Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Ekonomi Hijau, Kemandirian Kesehatan, dan Pengembangan Pariwisata," jelas Benny.
Matching Fund 2022 juga membuka tema umum lainnya untuk proposal. Beny menjelaskan ekonomi biru mencakup budidaya dan pengelolaan sumber daya laut dan pengembangan teknologi pengelolaan sumber daya laut.
Ekonomi digital berupa pengembangan industri gim dan animasi, pembuatan, dan pengembangan layanan berbasis teknologi untuk UMKM. Ekonomi hijau meliputi pertanian berkelanjutan, konservasi sumber daya, serta energi terbarukan.
Sementara itu, tema kemandirian kesehatan meliputi pembuatan dan pengembangan alat kesehatan, pembuatan dan pengembangan obat herbal dan non-herbal, serta penanganan permasalahan stunting. Adapun pengembangan pariwisata mencakup pengembangan dukungan program wisata di lima destinasi super prioritas, pengembangan platform, dan data base untuk kurasi budaya.
“Melalui tema-tema ini, perguruan tinggi vokasi dan mitra industri di Tanah Air diberi kesempatan berkolaborasi untuk dapat menghasilkan karya reka cipta yang solutif dan inovatif di tengah kebutuhan dan tantangan masyarakat,” kata Beny.
(REN)
Sumber : https://www.medcom.id/