Hati-Hati Ini Stres yang Bisa Dialami Pencari Beasiswa

Ilustrasi kesehatan jiwa. DOK Freepik

12 Oktober 2022 15:33

Medcom

Jakarta: Ternyata beasiswa bisa memicu rasa stres bagi sebagian orang. Sudah bukan rahasia lagi kalau untuk meraih beasiswa ke luar negeri tidak selalu mudah. Pemicu stres tidak hanya berasal dari proses pencarian dan persiapan, tapi juga hingga pendaftaran dan masa penerimaan beasiswa. 
 
Rasa stres apa saja yang dialami? Lalu adakah tips untuk mengatasinya? Nah, Medcom akan membahas beberapa penyebab stres seputar beasiswa sekaligus cara mengatasi atau meringankannya:

1. Stres saat mendaftar beasiswa

Ketatnya persaingan mengejar beasiswa dan banyaknya dokumen yang harus disiapkan untuk tiap beasiswa yang didaftarkan bisa menjadi pemicu stres. Persiapan dokumen ini tentunya harus kamu lakukan sebaik mungkin untuk memastikan kamu lebih menonjol dibanding pendaftar lainnya. Ditambah lagi kamu mungkin diminta untuk menyiapkan berkas-berkas ini dalam bahasa Inggris serta melewati sesi wawancara. Semua ini tentunya tak mudah serta membutuhkan banyak energi, biaya, dan waktu. 
 
Untuk mengatasi stres tersebut, Sobat Medcom setidaknya perlu tahu visi dan misi beasiswa tersebut, tipe kandidat ideal yang dicari, dan tenggat waktu pendaftarannya. Ada baiknya Sobat Medcom juga mengubah sudut pandang mengenai kegagalan mendapatkan beasiswa. Jika tidak berhasil mendapatkan beasiswa, anggaplah itu sesi latihan, tidak perlu terlalu dimasukkan pikiran dan berspekulasi.

2. Stres setelah menerima beasiswa

Hal ini umumnya terjadi karena seorang penerima beasiswa (awardee) merasakan tekanan berlebih untuk mempertahankan prestasi akademiknya agar tidak mengecewakan keluarga dan penyelenggara beasiswa. Selain itu, banyak juga penerima beasiswa yang mengalami impostor syndrome di mana mereka merasa sebenarnya tidak layak mendapatkan beasiswa karena tidak memiliki kemampuan yang sesuai. Mereka merasa tengah menipu orang-orang di sekitar mereka. 

Adapula penerima beasiswa yang sangat perfeksionis. Mereka memiliki standar yang terlewat tinggi dan menilai diri mereka menggunakan standar tersebut. Hal ini bisa menyebabkan tekanan pada kesehatan mental, oleh karenanya cobalah untuk fokus pada realita masa kini yang sedang dihadapi, serta jangan terlalu mengejar kesempurnaan. Agar tidak merasa sendiri, bisa coba bercerita dengan teman atau mentor. 
 
Selain dua hal di atas, stres juga bisa muncul sehubungan dengan biaya hidup di luar negeri. Beberapa beasiswa memang mencakup uang kuliah, biaya akomodasi, biaya kelengkapan studi, dan lain-lain, namun tidak jarang juga yang hanya memfasilitasi biaya kuliah. Jika Sobat Medcom mendapatkan beasiswa seperti ini, ada kemungkinan akan mengalami stres saat mencari dana tambahan untuk menutupi biaya-biaya lainnya di luar negeri.

3. Stres karena pencabutan beasiswa

Beberapa jenis beasiswa hanya diberikan per tahun, tidak full selama perkuliahan. Ini berarti Sobat Medcom harus mendaftar lagi di tahun berikutnya untuk kembali mendapatkan beasiswa. Namun, selain sistem ini, ada beberapa hal yang bisa membuat beasiswa dicabut; IP menurun, pindah jurusan, pindah universitas, tidak menggunakan dana beasiswa dengan semestinya, atau melanggar aturan kampus/beasiswa. 
 
Jadi, pastikan Sobat Medcom benar-benar memahami syarat dan ketentuan beasiswa yang diterima. Selama mengikuti aturan yang berlaku, Sobat Medcom tidak perlu stres memikirkan apakah beasiswa akan dicabut. 

4. Stres saat mencari beasiswa

Ada banyak beasiswa yang tersedia untuk pelajar Indonesia yang ingin kuliah di luar negeri. Namun, dengan begitu banyaknya sumber, mungkin Sobat Medcom bingung mau memulai dari mana atau apakah Sobat Medcom bisa terkualifikasi sebagai penerima beasiswa itu atau tidak. 
 
Untuk permasalahan ini, Sobat Medcom bisa mulai mengumpulkan beasiswa yang relevan dengan latar belakang atau kemampuan Sobat Medcom. Selain itu, cek seberapa besar peluang kelulusannya, jangan memaksakan diri jika memang tidak qualified untuk mendapatkan beasiswa tersebut. 
 
Tetaplah percaya pada kemampuan diri sendiri ya Sobat Medcom! Memahami persaingan itu bagus, tetapi jangan terlalu membanding-bandingkan diri atau sampai merendahkan diri sendiri karena merasa tidak mumpuni dalam melakukan sesuatu. Semoga informasi dan tips di atas bermanfaat untuk Sobat Medcom ya! Semangat mencoba (Annisa Ambarwaty)
 
(REN)

Sumber : https://www.medcom.id/