Job Fair Polines, Hadirkan Belasan Industri dan Puluhan Lowongan Kerja
20 Sep 2022 19:00
Oleh: Donny Nur Arbayanto , Editor: Sudarsono
KBRN, Semarang : Politeknik Negeri Semarang (Polines) menggelar Job Fair Polines 2022 yang diselenggarakan di Ruang Serba Guna Polines. Dalam kegiatan tersebut, 12 industri dari berbagai macam bidang hadir dengan puluhan lowongan kerja yang tersedia.
Person in Charge (PIC) Job Fair Polines 2022, Thomas Agus Setiawan mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang digelar oleh Polines.
Melalui acara tersebut, pihaknya mengharapkan para pencari kerja segera mendapatkan pekerjaan dan pihak industri mendapatkan pekerja yang berkualitas.
“Selama pandemi, kita menunda pelaksanaan job fair, padahal kegiatan tersebut mempertemukan antara industri dengan alumni yang tidak hanya untuk Polines, tapi juga dibuka untuk umum,” kata sosok yang juga merupakan Pengajar di Jurusan Teknik Elektro Polines itu, Selasa (20/9/2022).
Thomas menuturkan, job fair ini akan dilaksanakan selama dua hari hingga hari Rabu (21/09/2022), sedari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Tokoh yang juga merupakan Sekretaris Unit Hubungan Industri Polines itu menyebutkan, perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan dalam job fair ini di antaranya ialah Kalbe, Nestle, BinaPertiwi member of Astra, Pura, hingga New Armada.
Lebih lanjut terkait Job Fair Polines 2022 ini, dikatakan pihaknya sudah menyebarluaskan melalui laman cdc.polines.ac.id. Melalui situs tersebut, calon pelamar bisa memeriksa apa saja lowongan pekerjaan yang tersedia beserta persyaratan yang diminta.
“Kemudian kita juga tempel apa yang dibutuhkan oleh industri di luar Ruang Serba Guna, sehingga pencari kerja bisa melihat dulu. Setelah melihat, mereka bisa masuk dilanjut scan QR code untuk absensi. Lalu, di dalam ada yang langsung interview ada yang besok, tergantung dari masing-masing industrinya,” paparnya.
Diungkapkan pula, bahwa kondisi pasca pandemi belum bisa membuat job fair yang digelar semeriah tahun sebelumnya. Kendati demikian, pihaknya memperkirakan bahwa sekira 2000 pencari kerja akan hadir di kegiatan tahun ini.
“Harapannya ke depan, kalau pandemi benar-benar sudah hilang, industri (peserta job fair) semakin banyak, peminatnya semakin banyak, sehingga banyak pencari kerja yang segera diterima,” tandasnya.
Salah satu peserta job fair yang merupakan Mahasiswi Jurusan Akuntansi Polines yang hendak lulus di tahun ini, Anisa Zuhraida Rodiati mengapresiasi kegiatan yang digelar pihak kampusnya itu. Dirinya mengaku mendapatkan banyak informasi dari job fair yang diselenggarakan.
“Menurut saya bagus untuk menyiapkan diri, banyak perusahaan juga. Untuk mahasiswa yang masih aktif pun bisa nyiapin diri juga buat nantinya kira-kira mau bekerja di mana ada gambaran sedikit,” ujarnya.
Ke depannya, dirinya berharap industri dan lowongan pekerjaan yang tersedia bagi pencari kerja dalam job fair yang digelar Polines bisa semakin melimpah.
“Kalau ini rata-rata yang saya lihat kebanyakan untuk technic engineering begitu, sedangkan saya dari akuntansi. Mungkin bisa lebih banyak perusahaan keuangan finance atau enggak bank gitu lebih diperbanyak,” pungkasnya.
HR Supervisor PT Datacomm Diangraha, Herry Nurdiansyah juga mengapresiasi kegiatan job fair yang dilaksanakan oleh Polines. Dirinya berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga bisa lebih dipersering.
“Kalau bisa jangan setahun sekali. Karena kan lulusan atau yang sebelum lulus juga kita hire (pekerjakan). Yang mau magang juga silakan. Jadi kita enggak cuma dibuka bagi yang sudah lulus aja, yang sebelum lulus juga kita buka. Kalau bisa (job fair) enam bulan sekali,” terangnya.
Terkait dengan job fair yang terkendala adanya pandemi, Herry menyarankan bahwa kegiatan secara daring juga bisa menjadi pilihan.
“Mungkin bisa disiasati dengan gimana caranya sistemnya online. Jadi kita tidak perlu datang ke Semarang, dari Jakarta juga bisa datang via zoom atau aplikasi online,” tambahnya.
Lebih lanjut, Herry memberikan tips kepada pencari kerja agar lebih memperdalam sisi technical untuk pekerjaannya ke depan. Hal ini harus dipupuk sedari di bangku kuliah. Selain itu, sertifikasi juga menurutnya bisa menjadi nilai tambah bagi penerima kerja.
“Tiga hal utama yang perlu diperhatikan pencari kerja adalah attitude (perilaku), itu sangat dinilai. Kemudian komunikasi, ketiga keahlian. Kalau keahlian kan banyak dari sisi teknikal, pola pekerjaan, dan kecerdasannya. Tapi balik lagi, kalau memang anaknya cerdas tapi attitudenya tidak bagus, ya nanti jadi penilaian juga,” pungkasnya. (don).
Sumber : https://rri.co.id/semarang