Keren! Kuliah Nyambi Kerja, Danan Sukses Jadi Wisudawan Terbaik
Foto: Dok Unair
Senin, 31 Juli 2017 - 08:10 wib
Siska Permata Sari
Jurnalis
JAKARTA - Lulus dari perguruan tinggi dengan menyandang gelar sebagai wisudawan terbaik serta meraih IPK tinggi merupakan dambaan setiap mahasiswa.
Namun demi meraih itu semua, diperlukan kemauan keras dan disiplin yang tinggi. Apalagi bila beban kuliah tersebut harus ditambah lagi dengan beban kerja yang dilakoninya paruh waktu.
Itulah yang dialami Danan Prima Nanda. Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang dinobatkan menjadi wisudawan terbaik di Fakultas Psikologi.
Danan, yang baru saja lulus dari Unair pada periode Juli tersebut bukan hanya disibukkan oleh aktivitas kuliah saja, tetapi juga pekerjaannya sebagai penyiar televisi dan radio. Namun, biar begitu, Danan tetap lulus dengan nilai IPK memuaskan yakni 3,78.
Ia tercatat pernah menjadi penyiar radio di EBS FM dan pembaca berita di BBS TV. Usai itu, Danan menjadi News Reader di stasiun televisi RCTI. Ia juga mengajar di sekolah broadcasting dan kerap menjadi pembicara di beberapa acara yang mengangkat topik public speaking hingga sekarang.
Tetapi siapa sangka bahwa Danan yang kini menyandang gelar wisudawan terbaik itu ternyata tidak pernah mendapat peringkat 10 besar di sekolah, baik SMP maupun SMA.
"Sejujurnya saya tidak pernah mendapatkan ranking 10 besar selama mengenyam pendidikan di jenjang SMP dan SMA. Saya ranking 10 besar itupun ranking 7 saat kelas 2 SD," kisah Danan seperti dilansir dari laman Unair, Senin (31/7/2017).
Maka, untuk menempuh prestasi gemilang di kampus, lelaki kelahiran Mei 1994 itu mengaku berjuang keras untuk menyeimbangkan waktu dan tenaga selama menempuh perkuliahan sembari bekerja.
"Sempat ada masalah di pekerjaan dan kuliah seperti jadwal dosen yang mendadak, sementara jadwal bekerja sudah diumumkan sebelumnya. Ingin tukar jadwal dengan rekan kerja tapi semuanya enggak bisa," kata Danan mengenang masa sulitnya menyeimbangkan waktu antara kuliah dan bekerja.
"Terpaksa saya harus memenuhi kewajiban di pekerjaan," imbuh dia.
Demi mengejar ketertinggalan itu, kata Danan, dirinya berusaha keras. Terbukti, usahanya tersebut berbuah manis. Pada akhirnya, Danan lulus dengan IPK terbesar se-fakultas dan menyandang gelar sebagai wisudawan terbaik.
"Kalau timbul rasa malas, ingat saja perjuangan orang tua buat biayain SPP. Bila orang tua sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk membayar biaya kuliah, kamu juga harus memberikan yang terbaik juga," pesan Danan bagi para mahasiswa.
(sus)
Sumber media online : http://news.okezone.com