Skema Seleksi Masuk PTN Berubah, Kapan Jadwal Jalur Prestasi, Tes & Mandiri?
Foto: Ilustrasi SBMPTN atau jalur seleksi nasional berdasarkan tes. (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Kamis, 08 Sep 2022 18:30 WIB
Kristina – detikEdu
Jakarta - Pemerintah resmi mengubah skema seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) untuk tiga jalur penerimaan. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pada Merdeka Belajar episode ke-22, Rabu (7/9/2022).
Dalam paparan yang dilangsungkan secara daring tersebut, Nadiem menjelaskan, jalur penerimaan mahasiswa baru terdiri dari jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi atau sebelumnya dikenal dengan SNMPTN, jalur seleksi nasional berdasarkan tes atau sebelumnya disebut SBMPTN, dan jalur seleksi mandiri oleh PTN.
Perubahan skema seleksi masuk PTN ini dijelaskan lebih lanjut dalam Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.
Dalam salinan yang dilihat oleh detikEdu, Kamis (8/9/2022), seleksi nasional berdasarkan prestasi, mulai dari pendaftaran hingga pelaksanaan seleksi, dilakukan sebelum pelaksanaan seleksi nasional berdasarkan tes.
Adapun, seleksi nasional berdasarkan tes sendiri dapat dilakukan pada semester akhir tahun ajaran berjalan sebelum pengumuman kelulusan SMA/MA/SMK sampai dengan setelah pengumuman kelulusan pada tahun ajaran berjalan.
Hal ini berlaku untuk proses pendaftaran sampai dengan pelaksanaan tes, sedangkan untuk pengumuman hasil seleksi nasional berdasarkan tes dilakukan setelah pengumuman kelulusan siswa SMA/MA/SMK.
Mengenai tanggal spesifik pelaksanaan dan pengumuman seleksi nasional berdasarkan prestasi dan seleksi nasional berdasarkan tes akan ditetapkan oleh Kementerian.
Sementara itu, pada jalur seleksi mandiri oleh PTN dijadwalkan dibuka setelah pengumuman hasil seleksi nasional berdasarkan tes. Adapun, untuk hasilnya akan diumumkan paling lambat pada akhir Juli tahun berjalan.
Namun demikian, apabila jumlah calon mahasiswa yang lulus jalur mandiri ini belum mencapai 50 persen dari total daya tampung program studi (prodi), maka PTN dapat memperpanjang gelombang seleksi secara mandiri pada prodi tersebut sampai tanggal 15 Agustus tahun berjalan.
Permendikbud tertanggal 5 September 2022 tersebut juga mengatur tentang daya tampung mahasiswa baru pada setiap jalur pendaftaran. Pada jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi daya tampungnya minimal 20 persen untuk setiap prodi.
Kemudian, pada jalur seleksi nasional berdasarkan tes, daya tampung setiap prodi pada PTN selain PTN Badan Hukum atau PTNBH ditetapkan minimal 40 persen, sedangkan pada PTNBH minimal 30 persen.
Selanjutnya, pada jalur seleksi mandiri oleh PTN, daya tampung setiap prodi maksimal 30 persen untuk PTN selain PTNBH dan maksimal 50 persen untuk PTNBH.
Perubahan skema seleksi masuk PTN ini mendapat dukungan dari sejumlah pimpinan perguruan tinggi. Dalam kesempatan yang sama saat peluncuran program, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Ganefri, mengutarakan bahwa dengan transformasi PTN akan muncul bibit unggul dari berbagai latar belakang yang turut berkompetisi secara adil untuk mengenyam pendidikan tinggi.
"Banyak anak-anak kita yang berpotensi namun berada dalam status ekonomi rendah sehingga mereka merasa kalah bersaing duluan. Dengan pola tes yang sekarang, tidak ada diskriminasi dalam hal ini. Orang tua juga dapat memberi akses pendidikan yang lebih luas kepada anaknya," ucapnya Ganefri.
"Terima kasih kepada Kemendikbudristek atas terobosan ini. Mudah-mudahan kebijakan ini memberi kesempatan lebih luas kepada banyak bibit-bibit unggul dari berbagai pelosok negeri untuk masuk ke perguruan tinggi," imbuhnya.
Senada dengan itu, Direktur Politeknik Negeri Batam, Uuf Brajawidagda, mengungkapkan perubahan skema ini akan membuka akses yang luas bagi calon mahasiswa baru yang ingin mendaftar ke politeknik.
"Karena memungkinkan banyak calon mahasiswa berprestasi di seluruh Indonesia untuk memilih berbagai jalur di politeknik sehingga akses mereka semakin luas untuk masuk ke perguruan tinggi terutama bagi yang kurang beruntung secara sosial ekonomi," jelas Uuf.
Tak ketinggalan, Kepala SMAN 1 Lembang, Suhendiana Noor juga menyampaikan harapan yang sama agar semakin banyak siswa SMA maupun SMK dapat meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi dengan adanya skema seleksi masuk PTN yang baru ini.
"Kami senang karena apa yang kami ajarkan di sekolah nyambung antara literasi, numerasi, dan penguatan karakter dengan sistem seleksi di PTN. Ini akan memotivasi guru untuk lebih percaya diri dalam mengajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan," terang Hendi.
(kri/erd)
Sumber : https://www.detik.com/