Kemendikbud: Teknologi Jadi Solusi Akses Pemerataan Pendidikan di RI
Foto: Dok. Kemendikbudristek
Jumat, 12 Agu 2022 18:41 WIB
Inkana Putri - detikEdu
Jakarta - Proses pembelajaran di era pandemi mendorong tenaga pendidik, peserta didik, dan orang tua beralih menggunakan teknologi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bahkan telah menerapkan teknologi sebagai upaya pemulihan pembelajaran pascapandemi.
Dalam hal ini, teknologi diharap dapat meningkatkan pendidikan di Indonesia sehingga lebih cepat pulih dan bangkit. Di samping itu, penerapan teknologi dalam proses pembelajaran juga diharap menjadi upaya untuk memajukan dunia pendidikan.
"Terobosan teknologi telah kita lakukan di berbagai bidang mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan tinggi, hingga vokasi. Kita bergerak bagaimana teknologi bisa menjadi solusi untuk akses kualitas, pemerataan, dan lompatan kemajuan pendidikan di seluruh Indonesia," ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril dalam keterangan tertulis, Jumat (12/8/2022).
Hal ini ia sampaikan dalam acara puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-27 yang digelar secara daring dan luring di kantor Kemendikbudristek, Rabu (10/8).
Lebih lanjut, Iwan mengatakan sebelumnya, penerapan teknologi dalam proses pembelajaran sulit diterima. Namun, berkat upaya tenaga pendidik Indonesia membuat penggunaan teknologi dapat diterima.
"Kalau dulu guru-guru sangat sulit mendapatkan pelatihan-pelatihan karena batasan jarak dan biaya. Sekarang dengan teknologi para guru bergerak mengakselerasi transformasi pendidikan melalui teknologi pada platform Merdeka Mengajar. Ini jauh efisien biaya dan lebih simpel karena guru hanya membuka aplikasi di gawainya untuk mendapatkan modul-modul program prioritas Kemendikbudristek," imbuhnya.
Untuk itu, Iwan pun mengajak para pelaku pendidikan untuk berkolaborasi dan gotong royong dalam memberdayakan teknologi.
"Teknologi bisa menjadi solusi untuk memudahkan administrasi sehingga saat di sekolah guru bisa lebih fokus pada pembelajaran siswa, bisa meningkatkan kompetensi para guru melalui platform Merdeka Mengajar, serta bisa memberi masukan strategis untuk perbaikan yang berkelanjutan," jelasnya.
Senada dengan Iwan, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati pun mengajak para kepala sekolah untuk turut memanfaatkan teknologi. Salah satunya dengan membuat Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK).
"Kami menantang kepala sekolah untuk memanfaatkan teknologi sehingga mereka juga akan mengajak sekolah lainnya untuk bergerak menggunakan dan mengembangkan teknologi," katanya.
Kiki mengatakan sebelum pandemi COVID-19 melanda, kemajuan teknologi yang pesat menjadi kekhawatiran tersendiri. Meski demikian, adanya pandemi justru membuat elemen pendidikan bergerak memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
"Kami bersyukur dengan perubahan cara pandang, cara berpikir, dan cara kerja yang menggunakan teknologi. Kami harap transformasi ini tidak akan balik lagi ke belakang, dan teknologi semakin memperkuat ekosistem pendidikan," ungkap Kiki.
Kiki pun berharap adanya penguatan ekosistem pendidikan melalui teknologi dapat mencetak pemimpin-pemimpin hebat di Indonesia.
"Semoga segala kekhawatiran kita tadi bisa dihilangkan dan akan membentuk pemimpin yang hebat untuk menjaga bangsa kita ini," harapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek) Nizam menilai teknologi sebagai enabler, empower, dan transformers pendidikan. Lewat teknologi, para tenaga pendidik dapat melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran.
"Teknologi sebagai enabler memungkinkan kita melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak terbayang, kemudian empower yaitu teknologi bisa memberdayakan guru yang semula tidak punya power pembelajaran menjadi punya sumber belajar yang bagus. Sedangkan transformers, teknologi mentransformasikan anak-anak kita, guru-guru, dan dosen untuk menuju masa depan melalui teknologi," tuturnya.
Dalam rangka mengembangkan teknologi, Nizam mengajak masyarakat, khususnya pelaku pendidikan agar menjadi bagian dari penciptaan teknologi. Menurutnya, peran teknologi dapat membuat Indonesia kembali pulih dan bangkit lebih cepat.
"Kita harus menjadi bagian dari pencipta teknologi, dan ini sedang kami dorong secara serius. Kami melihat energi kreatif luar biasa yang telah dilakukan teman-teman di universitas yang berkolaborasi bersama politeknik maupun industri," paparnya.
"Kita harus lebih kuat lagi, energi yang bangkit selama pandemi harus kita perkuat lagi ke depan sehingga Indonesia akan berlari kencang melompat ke masa depan sebagai negara maju, negara sejahtera bagi semuanya," pungkas Nizam.
(akd/ega)
Sumber : https://www.detik.com/