5 Kebiasaan Merugikan yang Sering Dilakukan Mahasiswa, Hindari Ya!

Kebiasaan mahasiswa yang perlu dihindari. Foto: Shutterstock/

Selasa, 08 Mar 2022 09:00 WIB

Trisna Wulandari - detikEdu
 

Jakarta - Mahasiswa umumnya kreatif dan mampu beradaptasi di situasi dan lingkungan belajar yang kurang kondusif, mulai dari belajar di tempat ramai sampai begadang untuk mengebut materi yang belum dipelajari. Namun, ada sejumlah kebiasaan yang justru merugikan mahasiswa jika dilakukan dalam jangka panjang.

Kebiasaan yang merugikan terkadang tidak membuat mahasiswa lantas dapat nilai jelek atau tidak bisa mengingat pelajaran. Namun, ada baiknya untuk menghindari kebiasaan tersebut untuk mengurangi dampak jangka panjangnya.

Berikut kebiasaan mahasiswa yang perlu dihindari.

Kebiasaan Mahasiswa yang Perlu Dihindari
1. Menandai poin di buku
Menandai poin-poin di buku pelajaran dengan highlighter merupakan hal umum yang dilakukan mahasiswa maupun siswa sekolah. Kendati jadi lebih mudah dilihat ulang, namun kebiasaan ini cenderung tidak efektif untuk membantu mengingat pelajaran, seperti dikutip dari laman American Psychology Association (APA).

Rupanya, menandai poin penting di buku dengan highlighter tidak cukup membantu karena tidak membuat mahasiswa jadi lebih berinteraksi dengan isi materi pelajarannya. Sebagai gantinya, kamu bisa mencatat kembali poin-poin penting sebuah pelajaran, merangkum serangkaian materi jadi rangkaian poin, dan memahami garis besarnya lebih jauh.

2. Sistem kebut semalam
Sistem kebut semalam seperti cramming juga rupanya tidak efektif untuk memahami materi dan mengingatnya untuk durasi yang lebih lama. Sebab, begadang belajar untuk ujian esok hari hanya memungkinkan kamu mengulang pelajaran dalam waktu yang lebih singkat.

Sementara itu, jika belajar dicicil sepanjang semester, maka kamu punya kesempatan lebih banyak untuk mengulang pelajaran dan melatih memori untuk mengingat kembali apa yang sudah dipelajari sebelumnya.

3. Terlalu banyak ikut organisasi
Sejumlah mahasiswa mungkin bangga dapat berorganisasi dan beraktivitas di banyak kegiatan. Namun, jika waktu kuliah dan berkegiatan jadi sangat padat karena terlalu banyak organisasi, maka kamu akan cenderung melakukan multitasking.

Kendati multitasking juga sering dibanggakan orang, rupanya mengerjakan beberapa hal secara bersamaan justru mengurangi efisiensinya. Sebab, butuh waktu lebih untuk mengubah mental dari satu tugas ke tugas lain. Jadi, ketika sedang mengerjakan sebuah tugas, usahakan untuk meminimalisasi distraksi berupa tugas lain.

4. Titip absen
Titip absen merupakan salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan mahasiswa. Titip absen berisiko namamu dan teman yang dititip absen jadi ditandai oleh dosen bersangkutan. Titip absen juga berisiko mempengaruhi nilai akhir mata kuliah bersangkutan jika ketahuan.

Di awal semester, kamu bisa memastikan aturan berapa kali maksimal izin tidak masuk di tiap mata kuliah. Jadi ketika tidak masuk mata kuliah tersebut, kamu bisa izin sesuai aturan.

5. Tidak belajar time management
Time management adalah skill dasar bagi mahasiswa untuk hidup mandiri dan menjadi dewasa muda. Time management berkaitan dengan manajemen energi sehari-hari. Karena itu, penting untuk belajar menetapkan dan menjalani jadwal belajar, istirahat, beraktivitas fisik dan sosial, mendatangi acara keluarga, dan lain-lain, seperti dikutip dari laman University of Ottawa.

Contoh kebiasaan mahasiswa yang belum punya skill manajemen waktu matang yaitu nongkrong sampai kemalaman, menunda-nunda tugas sampai harus begadang agar selesai, menunggu inspirasi agar sebuah tugas bisa dikerjakan, dan tidak istirahat saat tubuh seharusnya beristirahat.

(twu/pal)

Sumber : https://www.detik.com/