Keren! Mahasiswa Ciptakan Pembangkit Listrik Tanpa Energi

Foto: Dok Unair

Jum'at, 21 Juli 2017 - 09:16 wib

Siska Permata Sari

Jurnalis

JAKARTA - Inovasi dan kreasi dari mahasiswa biasanya berawal dari keresahan dalam diri atas peristiwa yang terjadi di lingkungannya. Misalnya soal peningkatan konsumsi energi di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Masalah itu lah yang mendasari sekelompok mahasiswa di Surabaya untuk menciptakan inovasi berupa pembangkit listrik yang bebas energi, nol emisi, dan portable.

Mereka antara lain Siti Nurmala, Tita Aulia Nur Utami, Mayasari Hariyanto, Muhammad Zulfa Abdillah dan Moch Andi Putra Jaya. Kelimanya tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur.

"Saat ini Indonesia menghadapi masalah serius, yaitu ketahanan energi," ungkap Siti Nurmala selaku Ketua Tim seperti dilansir dari laman Unair, Jumat (21/7/2017).

Inovasi yang dinamakan Pioneer atau Spin Magnet Generator tersebut, dikemukakan Siti, karena Indonesia belakangan ini mengalami peningkatan konsumsi energi. Ia menyebut, pada periode 2000 hingga 2012, konsumsi energi itu meningkat hingga 2,9 persen per tahun. "Data itu dikutip dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tahun 2014," imbuhnya.

Sementara, bila mengutip kembali dari Statistical Review of World Energy tahun 2013, konsumsi energi pokok di dunia naik hingga 1,8 persen pada 2012 silam.

Kemungkinan peningkatan jumlah konsumsi energi sendiri muncul akibat dari era modernisasi yang semakin berembus kencang. Sebuah era yang mendorong lahirnya peningkatan konsumsi energi di muka bumi. Sementara di lain sisi cadangan energi di perut bumi dipastikan mengalami penyusutan.

"Penghematan energi listrik perlu dilakukan agar cadangan energi listrik tidak cepat habis. Itulah mengapa kami membuat inovasi Pioneer," ungkapnya.

Cara kerja Pioneer sendiri, lanjut Siti, cukup sederhana. Yakni dengan memanfaatkan gaya dari arah flux magnetic yang berlawanan tersebut sebagai sumber energi listrik.

"Alat ini dapat menghasilkan energi listrik lebih besar dari energi masukan yang digunakan. Sehingga efisiensi penggunaan listrik lebih besar," ungkap rekan Siti, Tita Aulia.

Selain itu, teknologi pada Pioneer juga memiliki sejumlah keuntungan lain. Di antaranya, tidak memerlukan energi, biaya operasional murah, dan perawatan yang mudah. Hal ini dikarenakan Pioneer menggunakan sumber energi magnet yang berputar secara kontinyu, dapat beroperasi kapan pun dan di mana pun, serta ramah lingkungan karena tak menghasilkan emisi gas berbahaya.

"Teknologi ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil sehingga ketahanan energi nasional di masa mendatang tetap terjamin," harap Siti Nurmala.

(sus)

Sumber media online : http://news.okezone.com