Program Merdeka Belajar Buka Kesempatan Ribuan Mahasiswa Kembangkan Diri

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt.Dirjen Diktiristek) Prof. Nizam. Foto/tangkapan layar

Selasa, 28 Desember 2021 - 00:08 WIB

 M Purwadi

JAKARTA - Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ( MB-KM ) membuka kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya kepada ribuan mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri di luar perguruan tinggi mereka.

Tahun 2021, program MB-KM pada semester 1/2021 telah diikuti oleh sekitar 12.800 mahasiswa pada program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Program Kampus Mengajar (KM) 21.700 mahasiswa, pada Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 8.200 mahasiswa, dan pada Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 950 mahasiswa.

Erwan Cerentio, salah satu mahasiswa peserta MSIB yang mendapatkan kesempatan magang di salah satu perusahaan telekomunikasi ternama menyatakan, “Erwan bisa mengalami dinamika perusahaan-perusahaan besar bahkan sebelum selesai kuliah.

Erwan sampai nangis saat harus belajar dan berproses. Tapi, persiapan dan fasilitas yang diberikan program ini sangat membantu Erwan,” terangnya. Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa kesempatan mengikuti program MSIB sangat baik bagi mahasiswa.

 “Erwan mendapatkan kesempatan terbaik untuk mengeksplorasi dan bereksperimen. Ini adalah tiga bulan paling berharga bagi Erwan.

Sulit membayangkan mahasiswa bisa bertahan di dunia profesional nantinya tanpa ada kesempatan ini,” jelas Erwan yang berkuliah di Universitas Gadjah Mada.

Program-program MB-KM yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memungkinkan mahasiswa peserta serta mentor perusahaan dan dosen pendamping mendapatkan dukungan uang saku, biaya hidup, atau honor selama menjalankan kegiatan.

 Dukungan tersebut berasal dari anggaran negara yg dikelola LPDP. Karenanya, sebagai syarat pencairan, akuntabilitas informasi dari peserta dan proses pencairan itu sendiri sangat penting untuk dijaga.

Di tengah suksesnya program yang dilaksanakan, tetap saja ada tantangan yang masih harus dihadapi. Di mana sampai dengan Desember 2021, sekitar 1.100 mahasiswa MSIB, 1.000 mahasiswa KM, dan 780 mahasiswa PMM masih terkendala kelengkapan dokumennya sehingga belum dapat dibayarkan haknya secara penuh.

Begitu juga sekitar 600 mentor MSIB, 450 dosen pembimbing lapangan KM, dan 180 pendamping PMM.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek) Nizam mengatakan bahwa sejak Oktober 2021, Kemendikbudristek dan LPDP bekerja ekstra keras untuk menghubungi satu per satu peserta, mentor, dosen pembimbing lapangan, dan pendamping yang belum melengkapi informasi sebagai syarat pencairan.

Nizam juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra, mentor, dan juga dosen yang telah bekerjasama dan mendampingi para mahasiswa dalam menimba pengalaman melalui program-program ini.

Kepada para mahasiswa yang telah mengikuti program ini, diucapkan selamat atas keikutsertaanya dan apresiasi atas kesabarannya.

"Kami mohon maaf atas berbagai kendala dan keterlambatan dalam pemenuhan hak mahasiswa dan mitra. Merupakan tanggung jawab kami bahwa semua pihak akan mendapatkan pembayaran yang menjadi haknya.

Bagi yang belum mendapatkan pembayaran sepenuhnya, tidak usah khawatir, karena pencairan kegiatan tahun 2021 masih akan diteruskan di tahun 2022 sampai semuanya selesai.

Inshaa Allah tidak ada yang haknya tidak dipenuhi," jelas Nizam. Nizam menjelaskan bahwa berbagai program yang diberikan oleh negara ini tujuannya agar mahasiswa mendapatkan kompetensi yg tidak mungkin diperoleh hanya dari dalan kampus.

Mahasiswa diharapkan tetap bersemangat mencari pengalaman, ilmu baru, dan kompetensi untuk berjejaring. “Banyak sekali testimoni positif yang kami terima. Kami berterima kasih kepada para peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang telah memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.

Saya berharap pengalaman berharga yang diperoleh dari mengikuti program ini akan betul-betul menjadi bekal di masa depan,” tutup Nizam.

(mpw)

Sumber : https://edukasi.sindonews.com/