Kemendikbudristek Minta Pelajar Tak Ragu Masuk Prodi D4

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto. Foto: Zoom. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

14 Desember 2021 18:39

Pendidikan  Pendidikan Vokasi  Program Pendidikan  Vokasi

Ilham Pratama Putra

Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong program studi D3 untuk ditingkatkan menjadi D4 atau sarjana terapan. Mahasiswa pun diminta tak lagi masuk prodi D3.
 
Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan, calon mahasiswa tak usah ragu masuk ke D4. Meskipun masa studi D4 lebih lama dibanding D3.
 
"Misal ada alasan biaya ini perlu komunkasi baik dari kampus ke mahasiswa, kemudian yang perlu disadarkan visi mahasiswa itu tambah satu tahun di D4 kan daya lompatnya lebih jauh setelah lulus," terang Wikan dalam webinar peningkatan program D3 menjadi Sarjana Terapan, Selasa 14 Desember 2021.

Hal itu dinilai lebih menguntungkan dibandingkan jika mahasiswa lulusan S3 harus mengambil lagi kuliah D4. Bisa saja kata dia biaya kuliahnya akan lebih mahal.
 
"Kuliahnya bisa empat semesterkan, per semester Uang Kuliah Tunggalnya bisa lima juta, belum biaya hidup dan biaya lain," terang Wikan.
  
Lulusan D4 pun kata dia akan lebih baik di dunia kerja dibanding dengan lulusan D3. Lulusan D4 menurutnya, bisa langsung masuk dunia kerja tanpa mengambil studi lanjutan.
 
"Jadi ibarat anak panah tambah setahun ada inves tambahan. Lepas nanti adek-adek lulus langsung masuk dunia kerja," tutur Wikan.
 
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Henri Tambunan menyatakan pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Arah kebijakan vokasi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan industri.
 
"Perguruan tinggi vokasi diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan unggul sesuai kebutuhan dunia kerja. Oleh karena itu, ciri vokasi adalah link and match dengan dunia industri. Proyek based learning sebagai implementasi. Link and match antara dunia usaha dunia industri sangat dibutuhkan untuk menghasilkan lulusan berkualitas," terang Henri.
 

(AGA)

Sumber : https://www.medcom.id/