Kenalan dengan TOEFL, IELTS, TOEIC dan PTE Sebelum Studi ke Luar Negeri
Bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri pastinya akan disyaratkan melampirkan nilai TOEFL, IELTS, TOEIC, dan PTE. Foto/Ist
Senin, 15 November 2021 - 18:01 WIB
JAKARTA - Bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri pastinya akan disyaratkan melampirkan nilai TOEFL, IELTS, TOEIC, dan PTE. Keempat pengujian kemahiran berbahasa Inggris ini memiliki perbedaan tersendiri yang patut disimak para pelamar studi ke luar negeri.
Mahir berbahasa Inggris ini tidak hanya memudahkan komunikasi sehari-hari, namun berbagai universitas di luar negeri pun ingin memastikan bahwa mereka menerima murid-murid yang dapat menerima pelajaran dengan baik.
Melansir laman resmi startup bidang edukasi Ruang Guru di ruangguru.com, Senin (15/11/2021), dijelaskan mengenai empat uji kemahiran berbahasa Inggris yang penting diketahui mahasiswa yang ingin studi lanjut ke luar negeri.
1. Test of English as a Foreign Language (TOEFL)
TOEFL adalah ujian bahasa Inggris terpopuler untuk pengguna Bahasa Inggris non-native. Bahasa yang digunakan dalam tes ini adalah American English. TOEFL biasa diwajibkan oleh universitas-universitas di Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara bagian Amerika utara.
Tidak hanya universitas, namun juga diwajibkan bagi yang ingin bekerja di badan pemerintah, mengurus perizinan, perusahaan, dan juga untuk pendaftaran beasiswa.
Macam-macam tes TOEFL:
TOEFL memiliki empat macam pilihan ujian. Apa saja?
a. iBT atau internet-based Test: ujian ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu reading, listening, speaking, dan Nilai tertinggi yang dapat kamu raih untuk ujian ini adalah 120 poin. Jika kamu ingin mengikuti ujian iBT di Jakarta, kamu harus membayar kurang lebih $190 USD atau sekitar 2,4 juta.
b. CBT (Computer Based Test): kamu mengerjakan tes TOEFL langsung di komputer. Tipe soal pada ujian ini biasanya meliputi listening, reading, structure dan ada tambahan writing. Angka untuk skor ujian TOEFL CBT ini adalah 30-300.
c. PBT atau Paper-based Test. Ujian ini dibagi menjadi empat bagian juga, yaitu listening, structure and written expression, reading comprehension, dan Jumlah poin yang dapat kamu dapatkan berkisar di antara 310-667 poin.
d. ITP (Institutional Testing Program): skor tes bersifat institusional atau hanya berlaku pada institusi dan negara tertent. Tipe soal yang diujikan antara lain Listening, Structure and Writter Expression, dan Reading Comprehension. Skor maksimal TOEFL ITP adalah 500 hingga 600.
Perlu diketahui, di Indonesia tes TOEFL CBT dan PBT sudah diganti menjadi iBT. Oleh karena bagi yang ingin tes TOEFL untuk ke luar negeri sebaiknya langsung mengikuti tes TOEFL iBT saja.
Hasil ujian TOEFLnya dapat digunakan untuk mendaftarkan diri untuk kuliah atau program beasiswa. Namun, hasil ini hanya dapat digunakan selama 2 tahun saja. Jika lebih, maka tidak berlaku lagi. Ujian ulang perlu dilakukan setelah 2 tahun.
2. International English Language Testing System (IELTS)
Berbeda dengan TOEFL, kemampuan bahasa Inggris yang diuji dalam IELTS adalah Bahasa Britania atau British English. Biasanya, tes IELTS digunakan oleh institusi-institusi di Australia, Inggris, dan Selandia Baru.
Macam-macam tes IELTS:
IELTS memiliki dua bentuk ujian yang berbeda, yaitu:
a. Academic: versi IELTS yang digunakan untuk mendaftar kuliah, sekolahatau profesi-profesi kedokteran.
b. General Training: digunakan untuk orang-orang yang ingin bekerja atau migrasi ke negara sekitar Eropa, seperti UK, New Zealand, dan Australia.
Kedua versi dari ujian IELTS ini dibagi menjadi tiga bagian. 40 menit dari ujian akan digunakan untuk bagian listening, 60 menit untuk reading, dan 60 menit lagi untuk writing.
Hasil dari nilai IELTS diurutkan dengan 9-band scoring system dengan nilai maksimal 40. Nilai tertinggi yaitu 9 akan dinyatakan sebagai Expert User, sedangkan nilai terendah yaitu 1 dinyatakan sebagai Non User.
3. Test of English for International Communication (TOEIC)
Dikembangkan pada 1979, ujian ini ditujukan untuk mengukur kemahiran seseorang dalam bahasa Inggris pada level tertentu. Level yang dimaksud adalah Intermediate (menengah) dan advance (lanjutan). Pada umumnya ada di negara Asia seperti Korea dan Jepang. Bagi perusahaan, ujian ini berguna untuk perekrutan, mengukur kemampuan Bahasa Inggris karyawan, dan syarat naik jabatan. Kemudian, juga diperlukan di instansi pemerintah sama fungsinya dengan perusahaan. Selain itu, juga penting untuk merancang program pelatihan bagi karyawan. Nah, kalau di sekolah, ujian ini berguna untuk mengukur standar kemampuan Bahasa Inggris siswa. Dengan demikian, guru dapat memberikan pelajaran yang sesuai.
Poin yang dapat kamu dapatkan untuk ujian ini adalah 10 untuk yang terendah dan 990 untuk yang tertinggi. Tesnya sendiri berdurasi 2 jam dan terdiri dari pertanyaan pilihan ganda, listening comprehension, dan reading comprehension.
4. Pearson Language Tests (PTE)
Dibanding ketiga uji kemahiran di atas, PTE memang masih terbilang asing. PTE adalah ujian yang terbilang baru jika dibandingkan dengan ujian-ujian sebelumnya. Mirip dengan TOEFL, PTE dibagi menjadi empat bagian: reading, writing, listening, dan speaking.
Namun, PTE dan TOEFL tetap berbeda dalam berbagai aspek, yaitu:
a. Memiliki sistem penilaian speech dan writing yang otomatis (computerized) sehingga penilaian menjadi lebih konsisten dan akurat
b. Laporan nilai sudah termasuk sampel dari speaking test agar dapat digunakan di kantor administrasi universitas di seluruh dunia
c. Pertanyaan berbentuk pengisian, matching items, dan pilihan ganda dalam satu pertanyaan
d. Hasil dari ujian dapat dilihat online lima hari setelah ujian
e. Harga akan berkisar antara $150-$220 tergantung negara.
Itulah informasi mengenai TOEFL, IELTS, TOEIC, dan PTE. Ujian mana yang mau kamu ambil?
(mpw)
Sumber : https://edukasi.sindonews.com/