LPDP akan berkoordinasi dengan BRIN untuk penelitian
Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto. ANTARA/Zubi Mahrofi
Selasa, 9 November 2021 19:11 WIB
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) akan berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan penelitian.
Hal itu dikemukakan Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto pada acara Sosialisasi Peluang Beasiswa LPDP yang dilaksanakan DPP PDIP Bidang Pemuda dan Olahraga di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa.
Andin Hadiyanto mengatakan bahwa pihaknya perlu bekerja sama dengan BRIN mengingat LPDP memiliki dana abadi penelitian.
"Dana abadi penelitian ini akan digunakan sesuai dengan arah dari BRIN," kata Andin.
LPDP pun mendukung pendidikan anak muda Indonesia karena harus benar-benar memanfaatkan bonus demografi Indonesia.
"LPDP ini harus bisa mendukung pendidikan terbaik anak muda Indonesia karena bonus demografi Indonesia harus dimanfaatkan supaya benar-benar menjadi peluang, potensi bagi kemauan Indonesia, bukan menjadi beban," kata Andin.
Peran LPDP selama ini dilaksanakan sebagaimana amanat dalam UUD NRI Tahun 1945 bahwa 20 persen anggaran negara dialokasikan untuk pendidikan.
Andin menyebutkan, hingga saat ini penerima beasiswa LPDP terus meningkat. Pada tahun 2013 jumlahnya 1.500 orang maka pada tahun 2021 sudah mencapai 27.997 orang.
"Jadi, dengan semangat yang diajarkan Bung Karno, berikan 10 pemuda maka akan mengguncangkan dunia, maka kita bentuk ribuan, bahkan puluhan ribu pemuda," tegas Andin.
Dalam program LPDP ini, dia berharap para anak muda Indonesia penerima beasiswa kembali ke Tanah Air sehingga bisa berperan mengembangkan sektor potensial di dalam negeri.
Ia menyebutkan banyak pemuda inspiratif yang membuka dunia usaha sepulang dari LPDP, seperti CEO Amartha Andi Taufan Garuda, anggota DPR RI Dyah Roro Esti, dan CEO Ruangguru Belva Devara.
"Mereka sebagai inspirator berkontribusi untuk negeri. Mereka didorong ke sektor privat agar naik kelas," kata Andin.
Sementara itu, Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso mengatakan bahwa pihaknya ingin melahirkan sosok pemimpin seperti Soekarno, Hatta, dan Sjahrir baru melalui pemberian beasiswa.
Dwi Larso menekankan bahwa LPDP memberikan fasilitas namun bukan untuk memanjakan para anak muda tersebut.
"Perlu dipahami LPDP ini bergerak atas arahan negara mendukung misi negara dan bangsa. Kami ingin mendapat putra terbaik bangsa sekaliber Bung Karno, Bung Hatta, dan tokoh bangsa lainnya," ujarnya.
LPDP mengirimkan putra/putri bangsa dengan memperhatikan kesejahteraan selama masa pendidikan.
Ia berharap mereka menyelesaikan studi tepat waktu dan mengabdi ketika kembali ke Tanah Air.
Di setiap penerimaan aplikasi beasiswa, pihaknya melakukan beberapa tahap seleksi untuk para calon penerima beasiswa. Paling utama skor bahasa Inggris cukup memenuhi persyaratan, serta punya akademik memadai.
"Target peserta adalah anak-anak muda. Punya kemampuan bergaul dan bersaing di ranah global. Salah satunya adalah bahasa karena Bung Karno, Bung Hatta itu kaya akan bahasa. Punya kemampuan leadership, percaya diri, dan punya kemampuan mengatasi masalah," kata Dwi.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2021
Sumber : https://www.antaranews.com/