Perjuangan Anak Kuli Bangunan Berhasil Lolos Fakultas Kedokteran UGM

Foto: Dok UGM

Jum'at, 14 Juli 2017 - 08:20 wib

Siska Permata Sari

Jurnalis

JAKARTA - Melanjutkan studi ke perguruan tinggi ketika kondisi ekonomi yang tak memungkinkan tentu bukanlah persoalan mudah. Itulah yang dialami Elan Galant Saputri, anak seorang kuli bangunan yang berhasil masuk Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ibunda Elan, Budi Suhartati masih ingat betul bagaimana putrinya sangat ingin untuk berkuliah di jurusan kedokteran. Sebuah jurusan perkuliahan yang biayanya terkenal tak murah.

"Dulu saya bilang sama Elan, kamu enggak bisa dipikir dulu kalau mau ke kedokteran. Kamu harus lihat bapak ibu kan kerjanya pocokan. Nanti kalau kuliahnya malah berhenti di tengah jalan bagaimana," ungkapnya seperti dilansir dari laman UGM, Jumat (14/7/2017).

Budi Suhartati, hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang kadangkala bekerja serabutan. Kadang mencuci piring di warung nasi, kadang membersihkan rumah tetangga, atau sekadar menyetrika baju. Sementara ayah Elan, Agus Sudiarto bekerja sebagai kuli bangunan dengan upah paling banyak Rp60.000 per hari.

Meski orangtua gadis asal Cilacap itu telah memperingati dirinya untuk memikirkan keinginan kuliahnya, namun Elan tetap berkeras. Ini dibuktikan dari ketekunannya belajar demi mengejar impian kuliahnya.

"Kalau belajar sampai malam, bisa jam 1 baru selesai. Kadang-kadang ibu sudah bangun tidur dia masih belajar," kenang Suhartati.

Ketekunan belajarnya berhasil membawa Elan lolos ke Fakultas Kedokteran UGM melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

"Waktu itu ibu baru pulang dan lihat dia nangis. Ibu tanya kenapa, tidak dijawab, langsung berdiri peluk ibu, ditunjukkan di HP ada tulisannya 'Selamat Anda Diterima di UGM'," kisahnya.

Ia juga mengenang, ketika itu suaminya yang menerima kabar serupa lewat pesan singkat langsung meninggalkan tempat kerjanya dan pulang ke rumah untuk mencium putrinya.

Sementara Elan yang memilih Program Studi Gizi Kesehatan FK UGM mengaku terharu dan bangga atas perjuangannya masuk kuliah tanpa harus membebankan biaya pada kedua orangtuanya.

"Saya ingin kuliah yang baik, jadi mahasiswa yang berprestasi supaya bisa membahagiakan ibu dan bapak," ungkap gadis yang bercita-cita sebagai ahli gizi tersebut.

(sus)

Sumber media online : http://news.okezone.com