Perguruan Tinggi di Indonesia Didorong Hadirkan Inovasi Alat Kesehatan
Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam. Zoom
02 Agustus 2021 14:14
Pendidikan inovasi Pendidikan Tinggi Perguruan Tinggi Hakteknas 2021
Ilham Pratama Putra
Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam menyebut mayoritas alat kesehatan yang ada di Indonesia merupakan produk impor. Ketergantungan Indonesia atas alat kesehatan dari luar negeri harus menjadi catatan dan dicarikan solusi bersama.
"Kita prihatin 95 persen alat kesehatan kita impor," ujar Nizam dalam Webinar Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2021, Senin 2 Agustus 2021.
Menurut Nizam, Indonesia harus mampu membuat alat kesehatan sendiri. Perguruan tinggi dipercaya menjadi pihak yang mampu mewujudkan hadirnya alat kesehatan buatan dalam negeri.
"Bisa dengan kerja sama lintas program studi, mewujudkan berbagai teknologi. Karya dari kampus ini mestinya kita gandeng juga dengan industri agar terhilirisasi," lanjut Nizam.
Begitu pula dengan bahan obat-obatan. Nizam mengatakan bahan-bahan obat di Indonesia 90 persennya didatangkan dari luar negeri.
"Padahal kita kaya dengan fitofarmaka, hasil laut, sumber daya alam," sebutnya.
Nizam mengatakan peran perguruan tinggi harus lebih besar. Setidaknya, mampu menurunkan angka impor obat-obatan.
"Perguruan tinggi untuk mengurangi setidaknya menjadi 80 persen itu sudah luar bisa. Saya yakin perguruan tinggi kita mampu," tuturnya.
(AGA)
Sumber : https://www.medcom.id/