Kemendikbudristek Sediakan 1.000 Kuota Program Pertukaran Mahasiswa Internasional

13 Juli 2021 15:20

Pendidikan  Pendidikan Tinggi  Kampus Merdeka  Perguruan Tinggi  Kemendikbudristek

Ilham Pratama Putra

Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyediakan lebih dari 1.000 kuota program pertukaran pelajar internasional. Mahasiswa bisa mengakses program tersebut mulai tahun ajaran 2021/2022.
 "Ini bagian dari kebiijakan Kampus Merdeka yang mendorong mahasiswa berkegiatan di luar kampus," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam dalam  Webinar Internasional: Study in India and Scholarship Opportunities, Selasa, 13 Juli 2021.
Dia menjelaskan mahasiswa dapat melakukan pertukaran pelajar selama satu hingga dua semester di luar negeri. Adapun pemerintah telah menyeleksi 73 universitas di 31 negara yang dapat dipilih para mahasiswa.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

"Seribu mahasiswa yang bergabung dalam program ini akan didanai sepenuhnya oleh pemerintah," jelasnya.
 Nizam menjelaskan, pertukaran pelajar internasional merupakan peluang bagi mahasiswa di Indonesia agar memiliki jaringan global. Mahasiswa Indonesia diharapkan mampu bersaing secara global.
Dia menerangkan, Indonesia juga terbuka bagi para mahasiswa luar negeri yang hendak mengikuti program serupa. Nantinya, para mahasiswa tersebut diarahkan mengenali dan merayakan keragaman yang ada di Indonesia.
"Kami juga mengundang mahasiswa dari negara lain untuk terlibat dalam pertukaran pelajar dengan mahasiswa di Indonesia," kata Nizam.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar India untuk Indonesia, Manoj Kumar Bharti, mendukung adanya pertukaran pelajar Indonesia dengan India. Menurutnya, Indonesia memiliki komitmen untuk berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman berujung pada kemajuan dua negara.
 "Sebagai contoh 56 tahun terakhir lebih dari puluhan juta dollar dikeluarkan India untuk beasiswa. Dana ini dikeluarkan sebagai tanda India mendukung untuk berbagi pengetahuan," kata Bharti.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI New Delhi, M. Rizky Safari, menyebut sistem pendidikan di India merupakan salah satu sistem pendidikan yang terbaik. Indonesia bisa menjadikan hal ini contoh, terutama untuk mendorong peningkatan kualitas perguruan tinggi.
 "Meski pemerintah India bukan negara yang kuat secara ekonomi, tapi komitmen untuk berbagi kemampuan dan kapasitas sangat tinggi. Ini merupakan peluang untuk masa depan bagi kita semua khususnya yang berpartisipasi dalam program beasiswa di India," ucap Rizky.
 
(AGA)

Sumber : https://www.medcom.id/