6 Kunci Percepatan Link and Match Pendidikan Vokasi dengan DUDI

Pendidikan vokasi. Foto/Dok/SINDOnews

Senin, 24 Mei 2021 - 16:37 WIB

Neneng Zubaidah

JAKARTA - Link and match di pendidikan vokasi terbilang penting karena akan menguntungkan kedua belah pihak. Yakni pendidikan vokasi dan juga dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Pendidikan vokasi pun akan lebih bisa beradaptasi dengan kebutuhan industri. Sementara industri pun bisa mendapatkan tenaga kerja yang kompeten yang sesuai kebutuhan.

Dikutip dari instagram resmi Direktorat Dikti Vokasi dan Profesi di @diktivokasi, Senin (24/5), Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengatakan vokasi harus terus melakukan inovasi dan terobosan.

"Kami mendorong vokasi benar-benar 'menikah' dengan dunia usaha dan industri. Kurikulum harus kolaborasi, pengajar tamu rutin, ada sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa yang sudah magang dan penyerapan lulusan harus dilakukan lebih. Jangan pernah puas, selalu perbaiki inovasi lebih sempurna lagi, harus kita kejar," katanya.

Berikut ini adalah 6 hal yang harus dilakukan dalam mempercepat implementasi konsep tersebut:

1. Sepakati tujuan. Apa yang ingin diciptakan dan ramu mekanismenya bersama-sama.

2. Undang tenaga ahli untuk mengajar dalam kerangka kurikulum yang telah disepakati.

3. Susun program magang di DUDI yang konsepnya didesain bersama-sama. Evaluasi prosesnya dan terus perbaiki.

4. Beri legalitas kepada peserta yang telah selesai magang. Berupa sertifikat kompetensi yang disahkan oleh perguruan tinggi dan industri.

5. Dunia usaha dan dunia industri bisa berkontribusi kepada mahasiswa vokasi dengan pemberian beasiswa, ikatan dinas maupun sumbangan alat praktik. Alat-alat praktik yang bagus dapat menunjang pembelajaran.

6.Libatkan mahasiswa dalam membuat produk inovasi dosen maupun perguruan tinggi. Kemudian buat patennya dan produksi secara massal agar lebih berdaya guna bagi masyarakat luas. Ini yang disebut teaching industry.

(mpw)

Sumber : https://edukasi.sindonews.com/